Esensi Peta

1. UMUM

Banyak sekali definisi tentang peta, tetapi pada dasarnya hakekat peta adalah :

1. Peta adalah alat peraga.
2. Melalui alat peraga itu, seorang penyusun peta ingin menyampaikan idenya kepada orang lain.
3. Ide yang dimaksud adalah hal-hal yang berhubungan dengan kedudukannya dalam ruang. Ide tentang gambaran tinggi rendah permukaan bumi suatu daerah melahirkan peta topogafi, ide gambaran penyebaran penduduk (peta penduduk), penyebaran batuan (peta geologi),penyebaran jenis tanah (peta tanah atau soil map), penyebaran curah hujan (peta hujan) dan sebagainya yang menyangkut kedudukannya dalam ruang.
4. Dengan cara menyajikannya kedalam bentuk peta, diharapkan si penerima ide dapat dengan cepat dan mudah memahami atau memperoleh gambaran dari yang disajikan itu melalui matanya.

1.1 Syarat peta

Setelah memahami benar-benar hakekat dari peta, tidaklah sulit untuk kemudian menelaah apa yang sebenarnya diperlukan sebagai syarat dari peta yang baik. Syarat peta yang baik mestinya :

1. Peta tidak boleh membingungkan
2. Peta harus dengan mudah dapat dimengerti atau ditangkap maknanya oleh si pemakai peta.
3. Peta harus memberikan gambaran yang sebenarnya. Ini berarti peta itu harus cukup teliti sesuai dengan tujuannya.
4. Karena peta itu dinilai melalui penglihatan (oleh mata), maka tampilan peta hendaknya sedap dipandang (menarik, rapih dan bersih).

1.2 Usaha memenuhi persyaratan peta

Supaya peta tidak membingungkan, peta dilengkapi dengan :

1. Keterangan atau legenda;
2. Sekala peta;
3. Judul peta (apa isinya);
4. Bagian dunia mana.

Supaya mudah dimengerti atau ditangkap maknanya, digunakan :

1. Tata warna;
2. Simbol (terutama pada peta tematik);
3. Proyeksi.

Sebuah peta harus teliti. Sehubungan dengan itu, perlu diingatkan bahwa tingkat ketelitian harus disesuaikan dengan tujuan peta dan jenis peta, serta kesanggupan sekala peta itu dalam menyatakan ketelitian. Sebagai contoh :

1. Jenis peta : Peta Penggunaan Tanah
2. Tujuan peta : Memperlihatkan bentuk-bentuk pemanfaatan atau pengusahaan tanah oleh manusia.
3. Sekala peta : 1:50.000
4. Yang harus teliti : Jenis-jenis penggunaan tanah apa yang dapat digambarkan dengan sekala peta tersebut. Jenis penggunaan tanah sekala 1:50.000 tentunya harus lebih teliti atau rinci dari jenis penggunaan tanah sekala 1:250.000 misalnya.



2. PENYUSUNAN PETA

2.1. Data Geografis

Untuk menyampaikan ide melaui peta dari berbagai hal kedudukannya dalam ruang muka bumi diamana objek (objek geografis) yang akan disampaikan tersebut tentunya amatlah rumit. Penyederhanan objek geografis dalam peta terdiri dari :

1. Titik, bentuk titik ini misalnya sebuah menara, tugu dan sebagainya.
2. Garis, misalnya sungai dan jalan.
3. Luasan, misalnya bentuk-bentuk penggunaan tanah, danau dan sebagainya.

2.2. Proyeksi Peta

Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bola (bidang lengkung) ke bentuk bidang datar, dengan persyaratan sebagai berikut ;

1. Bentuk yang diubah itu harus tetap.
2. Luas permukaan yang diubah harus tetap.
3. Jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang diubah harus tetap.

Untuk memenuhi ketiga syarat itu sekaligus suatu hal yang tidak mungkin. Untuk memenuhi satu syarat saja dari tiga syarat di atas untuk seluruh bola dunia, juga merupakan hal yang tidak mungkin. Yang bisa dilakukan hanyalah satu saja dari syarat di atas untuk sebagian kecil permukaan bumi.

Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah yang lebih besar harus dilakukan kompromi ketiga syarat di atas. Akibat dari kompromi itu maka lahir bermacam jenis proyeksi peta.

Proyeksi berdasarkan bidang asal

* Bidang datar (zenithal)
* Kerucut (conical)
* Silinder/Tabung (cylindrical)
* Gubahan (arbitrarry)

Jenis proyeksi no.1 sampai no.3 merupakan proyeksi murni, tetapi proyeksi yang dipergunakan untuk menggambarkan peta yang kita jumpai sehari-hari tidak ada yang menggunakan proyeksi murni di atas, melainkan merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh melaui perhitungan (proyeksi gubahan).

Dalam kesempatan ini tidak akan dijelaskan bagaimana perhitungan proyeksi tersebut di atas, akan tetapi cukup jenis proyeksi apa yang biasa digunakan dalam menyediakan kerangka peta di seluruh dunia.

Contoh proyeksi gubahan :

* Proyeksi Bonne sama luas
* Proyeksi Sinusoidal
* Proyeksi Lambert
* Proyeksi Mercator
* Proyeksi Mollweide
* Proyeksi Gall
* Proyeksi Polyeder
* Proyeksi Homolografik

Kapan masing-masing proyeksi itu dipakai ?

1. Seluruh Dunia

* Dalam dua belahan bumi dipakai Proyeksi Zenithal kutub
* Peta-peta statistik (penyebaran penduduk, hasil pertanian) pakai Mollweide
* Arus laut, iklim pakai Mollweide atau Gall
* Navigasi dengan arah kompas tetap, hanya Mercator

2. Daerah Kutub

* Proyeksi Lambert
* Proyeksi Zenithal sama jarak

3. Daerah Belahan Bumi Selatan

* Sinusoidal
* Lambert
* Bonne

4. Untuk Daerah yang lebar ke samping tidak jauh dari Khatulistiwa

* Pilih satu dari jenis proyeksi kerucut.
* Proyeksi apapun sebenarnya dapat dipakai

Untuk daerah yang membujur Utara-Selatan tidak jauh dari Khatulistiwa pilih Lambert atau Bonne.

2.3. Tata Warna dan Simbol

Agar peta dapat dengan mudah dimengerti oleh pengguna peta, pemakaian tata warna dan simbol sangat membantu untuk mencapai tujuan tersebut.

2.3.1. Tata warna

Penggunaan warna pada peta (dapat juga pola seperti titik-titik atau jaring kotak-kotak dan sebagainya) ditujukan untuk tiga hal :

* Untuk membedakan
* Untuk menunjukan tingkatan kualitas maupun kuantitas (gradasi)
* Untuk keindahan

Dalam menyatakan perbedaan digunakan bermacam warna atau pola. Misalnya laut warna biru, perkampungan warna hitam, sawah warna kuning dan sebagainya.

Sedangkan untuk menunjukan adanya perbedaan tingkat digunakan satu jenis warna atau pola. Misalnya untuk membedakan bersarnya curah hujan digunakan warna hitam dimana warna semakin cerah menunjukan curah hujan makin kecil dan sebaliknya warna semakin legam menunjukan curah hujan semakin besar.

2.3.2. Simbol

Untuk menyatakan sesuatu hal ke dalam peta tentunya tidak bisa digambarkan seperti bentuk benda itu yang sebenarnya, melainkan dipergunakan sebuah gambar pengganti atau simbol.

Bentuk simbol dapat bermacam-macam seperti; titik, garis, batang, lingkaran, bola dan pola.

Simbol titik biasanya dipergunakan untuk menunjukan tanda misalnya letak sebuah kota dan menyatakan kuantitas misalnya satu titik sama dengan 100 orang, dam sebagainya.

Simbol garis digunakan untuk menunjukan tanda seperti jalan, sungai, rel KA dan lainnya. Garis juga digunakan untu menunjukan perbedaan tingkat kualitas, yang dikalangan pemetaan dikenal dengan isolines.

Dengan demikian timbul istilah-istilah :

* Isohyet yaitu garis dengan jumlah curah hujan sama
* Isobar yaitu garis dengan tekanan udara sama
* Isogon yaitu garis dengan deklinasi magnet yang sama
* Isoterm yaitu garis dengan angka suhu sama
* Isopleth yaitu garis yang menunjukan angka kuantitas yang bersamaan.

Tujuan dari penggunaan peta isopleth (menunjukan angka kuantitas sama) yaitu untuk memperlihatkan perbandingan nilai dari sesuatu hal pada daerah yang satu dengan daerah yang lain. Sehingga pengguna peta akan tahu mana daerah dengan nilai besar dan mana daerah dengan nilai kecil.

Untuk simbol batang, lingkaran dan bola biasanya lebih banyak dipakai untuk nilai-nilai statistik yang ditunjukan dengan garfik (batang, lingkaran dan bola).



3. KOMPONEN PETA

Setelah kita memahami konsep dasar dari penyusunan peta tersebut di atas, menjadi semakin mudah untuk menyimak apa saja komponen peta yang baik.

Komponen peta terdiri dari :

1. Isi peta

Isi peta menunjukan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta.

Kalau ide yang disampaikan tentang perbedaan curah hujan , isi peta tentunya berupa isohyet.
2. Judul peta

Judul peta harus mencerminkan isi peta. Isi peta berupa isohyet, tentu judul petanya menjadi "Peta Distribusi Curah Hujan", dan sebagainya.
3. Sekala peta dan Simbol Arah

Sekala sangat penting dicantumkan untuk melihat tingkat ketelitian dan kedetailan objek yang dipetakan. Sebuah belokan sungai akan tergambar jelas pada peta 1:10.000 dibandingkan dengan pada peta 1:50.000 misalnya. Kemudian bentuk-bentuk pemukiman akan lebih rinci dan detail pada sekala 1:10.000 dibandingkan peta sekala 1:50.000.

Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah pada bagian atas peta. Kemudian berbagai tata letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta nyaman dibaca dengan tidak membolak-balik peta. Lebih dari itu, arah juga penting sehingga si pemakai dapat dengan mudah mencocokan objek di peta dengan objek sebenarnya di lapangan.
4. Legenda atau Keterangan

Agar pembaca peta dapat dengan mudah memahami isi peta, seluruh bagian dalam isi peta harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan.
5. Inzet dan Index peta

Peta yang dibaca harus diketahui dari bagian bumi sebelah mana area yang dipetakan tersebut.

Inzet peta merupakan peta yang diperbersar dari bagian belahan bumi. Sebagai contoh, kita mau memetakan pulau Jawa, pulau Jawa merupakan bagian dari kepulauan Indonesia yang diinzet.

Sedangkan index peta merupakan sistem tata letak peta , dimana menunjukan letak peta yang bersangkutan terhadap peta yang lain di sekitarnya.
6. Grid

Dalam selembar peta sering terlihat dibubuhi semacam jaringan kotak-kotak atau grid system.

Tujuan grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian banyak lembar peta dan untuk memudahkan penunjukan letak sebuah titik di atas lembar peta.

Cara pembuatan grid yaitu, wilayah dunia yang agak luas, dibagi-bagi kedalam beberapa kotak. Tiap kotak diberi kode. Tiap kotak dengan kode tersebut kemudian diperinci dengan kode yang lebih terperinci lagi dan seterusnya.

Jenis grid pada peta-peta dasar (peta topografi) di Indonesia yaitu antara lain :

Kilometerruitering (kilometer fiktif) yaitu lembar peta dibubuhi jaringan kotak-kotak dengan satuan kilometer.

Disamping itu ada juga grid yang dibuat oleh tentara inggris dan grid yang dibuat oleh Amerika (American Mapping System).

Untuk menyeragamkan sistem grid, Amerika Serikat sedang berusaha membuat sistem grid yang seragam dengan sistem UTM grid system dan UPS grid system (Universal Transverse Mercator dan Universal Polar Stereographic Grid System).
7. Nomor peta

Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan jumlah besar dan seluruh lembar peta terangkai dalam satu bagian muka bumi.
8. Sumber/Keterangan Riwayat Peta

Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi penyusun peta, percetakan,sistem proyeksi peta, penyimpangan deklinasi magnetis, tanggal/tahun pengambilan data dan tanggal pembuatan/pencetakan peta, dan lain sebagainya yang memperkuat identitas penyusunan peta yang dapat dipertanggungjawabkan.



4. KEMAJUAN DI BIDANG PEMETAAN

Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang pemetaan mengalami kemajuan yang baik. Pengumpulan data-data geografis secara manual diperkuat dengan teknologi seperti foto udara, foto satelit, radar dan sebagainya. Begitu juga dalam penyusunan peta, kartografi manual kini banyak dibantu dengan komputerisasi sehingga banyak dijumpai peta-peta dijital. Dalam usaha menginformasikan peta, dari sekian banyak lembar peta kemudian disusun dalam suatu sistem yang mampu menginformasikan peta yang banyak tadi dalam waktu cepat melaui Sistem Informasi Geografis (SIG) yang tentunya dengan komputerisasi.

Perlu diingatkan bahwa, komputerisasi dalam bidang pemetaan hanya merupakan alat bantu untuk mempercepat kerja penyusunan peta. Di samping itu dengan komputerisasi juga dapat menghemat tempat dalam penyusunan peta dengan jumlah lembaran yang besar, dibandingkan dengan penyusunan secara konvensional.

Alat bantu dalam bidang pemetaan tentunya akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan iptek. Untuk itu, perhatikan esensi peta dengan terus mengikuti perkembangan iptek.

mengetahui ketinggian suatu tempat

Mengetahui Ketinggian Suatu Tempat

altimaster

Kadangkala kita dihadapkan pada kondisi dimana kita harus dapat menentukan ketinggian suatu tempat,akan tetapi kita tidak mempunyai alat untuk menentukan ketinggian(altimeter), hal itu dapat diatasi dengan cara :

-Lihat terlebih dahulu interval peta, lalu hitung ketinggian tempat yang ingin kita ketahui, memang ada rumusan umum interval kontur= 1/2000 skala peta. tetapim rumus ini tidak selalu benar, beberapa peta topografi keluaran Direktorat Geologi Bandung aslinya berskala 1:50.000 (interval kontur 25 m), tetapi kemudian diperbesar menjadi berskala 1:25.000 dengan interval kontur tetap 25 meter.

Pada suatu kondisi tertentu yang mendesak, misalnya SAR gunung hutan, sering kali peta diperbanyak dengan cara di foto kopi. Untuk itu, interval kontur peta tersebut harus tetap ditulis. Peta keluaran Bakosurtanal (1:50.000) membuat kontur tebal untuk setiap kelipatan 250 meter, atau setiap selang 10 kontur. Seri peta keluaran AMS (skala 1:50.000) membuat garis kontur tebal untuk setiap kelipatan 100 meter. peta keluaran Direktorat Geologi Bandung tidak seragam ketentuan ketebalan garis konturnya. Dengan demikian tidak ada ketentuan khusus dan seragam untuk penentuan garis kontur tebal.

Bila ketinggian kontur tidak dicantumkan, maka kita harus menghitung ketinggian suatu tempat dengan cara :

1. Cari 2 titik berdekatan yang harganya tercantum

2. Hitung selisih ketinggian antara kedua titik tersebut. Hitung berapa kontur yang terdapat antara keduanya (jangan menghitung kontur yang sama harganya bila kedua titik terpisah oleh lembah).

3. Dengan mengetahui selisih ketinggian kedua titik tersebut dan mengetahui juga jumlah kontur yang didapat, dapat dihitung berapa interval konturnya (harus merupakan bilangan bulat).

4. Lihat kontur terdekat dengan salah satu titik ketinggian (bila kontur terdekat itu berada diatas titik, maka harga kontur itu lebih besar dari titik ketinggian. bila kontur terletak dibagian bawah, harganya lebih kecil). Hitung harga kontuir terdekat itu yang harus merupakan kelipatan dari harga interval kontur yang telah diketahui dari no 3. lakukan perhitungan diatas beberapa kali sampai yakin harga yang didapat untuk setiap kontur benar. Cantumkan harga beberapa kontur pada peta anda agar mudah mengingatnya.

Titik Triangulasi

Selain dari garis kontur, Kita dapat dapat mengetahui tinggi suatu tempat dengan bantuan titk ketinggian. Titik ketinggian ini biasanya titik Triangulasi, yaitu suatu titikatau benda berupa pilar/tonggak yang menyatakn tinggi mutlak suatu tempat dari permukaan laut. Titik triangulasi digunakan oleh jawatan-jawatan topografi untuk menentukan suatu ketinggian tempat dalam pengukuran ilmu pasti pada waktu pembuatan peta. Macam titik triangulasi :

- Primer : P.14/3120  Kuarter : Q.20/1350

- Sekunder : S.75/1750  Tersier : T.16/975

Mengenal Tanda Medan

Di samping tanda medan yang terdapat pada legenda. Peta topografi biasa menggunakan bentuk-bentuk atau bentang alam yang menyolok dilapangan dan mudah dikenali di peta, yang kita sebut tanda medan. Beberapa tanda medan dapat anda "baca" dari peta sebelum anda berangkat ke lokasi, tetapi kemudian harus ada cari dilokasi, tanda-tanda medan itu antara lain :

- puncak gunung atau bukit, punggungan gunung, lembah antara dua puncak, dan bentuk-bentuk tonjolan lain yang menyolok.

- lembah yang curam, sungai, pertemuan anak sungai, kelokan sungai, tebing-tebing di tepi sungai.

- belokan jalan, jembatan (perpotongan sungai dengan jalan), ujung desa, simpang jalan.

- bila berada di pantai, muara sungai akan menjadi tanda medan yang sangat jelas , begitu juga tanjung yang menjorok ke laut, teluk-teluk yang menyolok, pulau-pulau kecil, delta dan sebagainya

- di daerah daratan atau rawa-rawa biasanya sukar mendapatkan tonjolan permukaan bumi atau bukit-bukit yang dapat dipakai sebagai tanda medan. Permukaan kelokan-kelokan sungai, cabang-cabang sungai, muara sungai kecil.

- dalam penyusuran di sungai, kelokan tajam, cabang sungai, tebing-tebing, delta dan sebagainya dapat dijadikan sebagai tanda medan.

Pengertian tanda medan ini mutlak untuk dikuasai. Akan selalu digunakan pada uraian selanjutnya tentang teknik peta kompas.

Kompas

1. Guna Kompas

kompas O.

Kompas adalah alat penunjuk arah yang digunakan untuk mengetahui arah utara magnetis. Karena sifat kemagnetannya, jarum kompas akan menunjuk arah utara-selatan (jika tidak dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi). Tetapi perlu diingat bahwa arah yang ditunjuk oleh jarum kompas tersebut adalah arah utara magnet bumi, jadi bukan arah utara sebenarnya.

Secara fisik, kompas terdiri atas : a) Badan, yaitu tempat komponen-komponen kompas lainnya berada; b) Jarum, selalu mengarah ke utara-selatan bagaimanapun posisinya; c) Skala penunjuk, menunjukkan derajat sistem mata angin.

2. Jenis-Jenis Kompas, dalam suatu perjalanan banyak macam kompas yang dapat dipakai, pada umumnya dipakai dua jenis kompas, yaitu kompas bidik (misalnya kompas prisma) dan kompas orienteering (misalnya kompas silva). Kompas bidik mudah untuk membidik, tetapi dalam pembacaan di peta perlu dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris. Kompas silva kurang akurat jika dipakai untuk membidik, tetapi banyak membantu dalam pembacaan dan perhitungan di peta. Kompas yang baik pada ujungnya dilapisi fosfor agar dapat terlihat dalam keadaan gelap.

3. Pemakaian Kompas,kompas dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis medan magnet bumi. Dalam memakai kompas, perlu dijauhkan dari pengaruh benda-benda yang mengandung logam, seperti pisau, golok, karabiner, jam tangan dan lainnya. Kehadiran benda-benda tersebut akan mempengaruhi jarum kompas sehingga ketepatannya akan berkurang.

Altimeter

altimeter digital altimeter merupakan alat pengukur ketinggian yang bisa membantu dalam menentukan posisi. Pada medan yang bergunung tinggi, resection dengan menggunakan kompas sering tidak banyak membantu, disini altimeter lebih bermanfaat. Dengan menyusuri punggungan-punggungan yang mudah dikenali di peta, altimeter akan lebih berperan dalam perjalanan, yang harus diperhatikan dalam pemakaian altimeter :

- setiap altimeter yang dipakai harus dikalibrasi. Periksa ketelitian altimeter di titik-titik ketinggian yang pasti.

- Altimeter sangat peka terhadap guncangan, perubahan cuaca, dan perubahan temperatur.

Geografi

Geografi Cetak E-mail
Rabu, 17 April 2002

Geografi adalah studi tentang lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas bumi. Kata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu g? ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan").

Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subyek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).

Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
Sejarah Geografi

Bangsa Yunani adalah bangsa yang pertama dikenal secara aktif menjelajahi geografi sebagai ilmu dan filosofi, dengan pemikir utamanya Thales dari Miletus, Herodotus, Eratosthenes, Hipparchus, Aristotle, Dicaearchus dari Messana, Strabo, dan Ptolemy. Bangsa Romawi memberi sumbangan pada pemetaan karena mereka banyak menjelajahi negeri dan menambahkan teknik baru. Salah satu tekniknya adalah periplus, deskripsi pada pelabuhan dan daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas pantai; contoh pertamanya adalah Hanno sang Navigator dari Carthaginia dan satu lagi dari Laut Erythraea, keduanya selamat di laut menggunakan teknik periplus dengan mengenali garis pantai laut Merah dan Teluk Persi.

Pada Jaman Pertengahan, bangsa Arab seperti Idirisi Ibnu Battuta dan Ibnu Khaldun memelihara dan terus membangun warisan bangsa Yunani dan Romawi. Dengan perjalanan Marco Polo, geografi menyebar ke seluruh Eropa. Selama jaman Renaissance dan pada abda ke-16 dan 17 banyak perjalanan besar dilakukan untuk mencari landasan teoritis dan detil yang lebih akurat. Geographia Generalis oleh Bernhardus Varenius dan peta dunia Gerardus Mercator adalah contoh terbesar.

Setelah abad ke ke-18 geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan menjadi bagian dari kurikulum di universitas. Selama lebih dari dua abad kuantitas pengetahuan dan perangkat pembantu banyak ditemukan. Terdapat hubungan yang kuat antara geografi dengan geologi dan botani.

Di barat, selama abad ke-20, disiplin ilmu geografi melewati empat fase utama: determinisme lingkungan, geografi regional, revolusi kuantitatif dan geografi kritis.

Determinisme lingkungan adalah teori yang menyatakan bahwa karakteristik manusia dan budayanya disebabkan oleh lingkungan alamnya. Penganut fanatik deteriminisme lingkungan adalah Carl Ritter, Ellen Churchill Semple dan Ellsworth Huntington. Hipotesis terkenalnya adalah "iklim yang panas menyebabkan masyarakat di daerah tropis menjadi malas" dan "banyaknya perubahan pada tekanan udara pada daerah lintang sedang membuat orangnya lebih cerdas". Ahli geografi determinisme lingkungan mencoba membuat studi itu menjadi teori yang berpengaruh. Sekitar tahun 1930-an pemikiran ini banyak ditentang karena tidak mempunyai landasan dan terlalu mudahnya membuat generalisasi (bahkan lebih sering memaksa). Determinisme lingkungan banyak membuat malu geografer kontemporer, dan menyebabkan sikap skeptis di kalangan geografer dengan klaim alam adalah penyebab utama budaya (seperti teori Jared Diamond).

Geografi regional menegaskan kembali topik bahasan geografi pada ruang dan tempat. Ahli geografi regional memfokuskan pada pengumpulan informasi deskriptif tentang suatu tempat, juga metode yang sesuai untuk membagi bumi menjadi beberapa wilayah atau region. Basis filosofi kajian ini diperkenalkan oleh Richard Hartshorne.

Revolusi kuantitatif adalah usaha geografi untuk mengukuhkan dirinya sebagai ilmu (sains), pada masa kebangkitan interes pada sains setelah peluncuran Sputnik. Revolusioner kuantitatif, sering disebut "kadet angkasa", menyatakan bahwa kegunaan geografi adalah untuk menguji kesepakatan umum tentang pengaturan keruangan suatu fenomena. Mereka mengadopsi filosofi positifisme dari ilmu alam dan dengan menggunakan matematika - terutama statistika - sebagai cara untuk menguji hipotesis. Revolusi kuantitatif merupakan landasan utama pengembangan sistem informasi geografis.

Walaupun pendekatan positifisme dan pos-positifisme tetap menjadi hal yang penting dalam geografi, tetapi kemudian geografi kritis muncul sebagai kritik atas positifisme. Yang pertama adalah munculnya geografi manusia. Dengan latar belakang filosofi eksistensialisme dan fenomenologi, ahli geografi manusia (seperti Yi-Fu Tuan) memfokuskan pada peran manusia dan hubungannya dengan tempat. Pengaruh lainnya adalah geografi marxis, yang menerapkan teori sosial Karl Marx dan pengikutnya pada geografi fenomena. David Harvey dan Richard Peet merupakan geografer marxis yang terkenal.Geografi feminis, seperti pada namanya, menggunakan ide dari feminisme pada konteks geografis. Arus terakhir dari geografi kritis adalah geografi pos-modernis, yang mengambil ide teori pos-modernis dan pos-strukturalis untuk menjelajahi konstruksi sosial dari hubungan keruangan.
Metode

Hubungan keruangan merupakan kunci pada ilmu sinoptik ini, dan menggunakan peta sebagai perangkat utamanya. Kartografi klasik digabungkan dengan pendekatan analisis geografis yang lebih modern kemudian menghasilkan sistem informasi geografis (SIG) yang berbasis komputer..

Geografer menggunakan empat pendekatan:

* Sistematis - Mengelompokkan pengetahuan geografis menjadi kategori yang kemudian dibahas secara global
* Regional - Mempelajari hubungan sistematis antara kategori untuk wilayah tertentu atau lokasi di atas planet.
* Deskriptif - Secara sederhana menjelaskan lokasi suatu masalah dan populasinya.
* Analitis - Menjawab kenapa ditemukan suatu masalah dan populasi tersebut pada wilayah geografis tertentu.

Cabang
Geografi fisik

Cabang ini memusatkan pada geografi sebagai ilmu bumi, menggunakan biologi untuk memahami pola flora dan fauna global, dan matematika dan fisika untuk memahami pergerakan bumi dan hubungannya dengan anggota tata surya yang lain. Termasuk juga di dalamnya ekologi muka bumi dan geografi lingkungan.

Topik terkait: atmosfer - kepulauan - benua - gurun - pulau - bentuk muka bumi -- samudera - laut - sungai - danau - ekologi - iklim - tanah - geomorfologi - biogeografi - garis waktu geografi, paleontologi dan paleogeografi
Geografi manusia

Cabang geografi manusia, atau politik/budaya - juga disebut antropogeografi yang fokus sebagai ilmu sosial, aspek non-fisik yang menyebabkan fenomena dunia. Mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lainnya, dan pada transformasi makroskopis bagaimana manusia berperan di dunia. Bisa dibagi menjadi: geografi konomi, geografi politik (termasuk geopolitik), geografi sosial (termasuk geografi kota), geografi feminis dan geografi militer.

Topik terkait: Negara-negara di dunia - negara - bangsa - negara bagian - perkumpulan individu - provinsi - kabupaten - kota - kecamatan

Geografi manusia-lingkungan

Selama masa determinisme lingkungan, geografi bukan merupakan ilmu tentang hubungan keruangan, tetapi tentang bagaimana manusia dan lingkungannya berinteraksi. walaupun faham determinisme lingkungan sudah tidak berkembang, masih ada tradisi kuat di antara geografer untuk mengkaji hubungan antar manusia dengan alam. Terdapat dua bidang pada geografi manusia-lingkungan: ekologi budaya dan politik dam penelitian resiko-bencana.
Ekologi budaya dan politik

Ekologi budaya muncul sebagai hasil kerja Carl Sauer pada geografi dan pemikiran dalam antropologi. Ekologi budaya mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan alamnya. Ilmu keberlanjutan (sustainability) kemudian tumbuh dari tradisi ini. Ekologi poltik bangkit ketika beberapa geografer menggunakan aspek geografi kritis untuk melihat hubungan kekuatan alam dan bagaimana pengaruhnya terhadap manusia. Misalnya, studi yang berpengaruh oleh Micahel Watts berpendapat bahwa kelaparan di Sahel disebabkan oleh perubahan sistem politik dan ekonomi di wilayah itu sebagai hasil dari kolonialisme dan menyebarkan praktek kapitalisme.
Penelitian resiko-bencana

Penelitian pada bencana dimulai oleh Gilbert F. Withe, yang mencoba memahami mengapa orang tinggal dataran banjir yang mudah terkena bencana. Sejak itu, bidang ini berkembang menjadi multi disiplin dengan mempelajari bencana alam (seperti gempa bumi) dan bencana teknologi (seperti kebocoran reaktor nuklir). Geografer yang mempelajari bencana tertarik pada dinamika bencana dan bagaimana manusia dan masyarakat menghadapinya.
Geografi sejarah

Cabang ini mencari penjelasan bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi berkembang dan menjadi seperti sekarang. Studi tentang muka bumi merupakan satu dari banyak kunci atas bidang ini - banyak disimpulkan tentang pengaruh masyarakat dahulu pada lingkungan dan sekitarnya.
Ada apa dibalik nama? Geografi sejarah dan kampus Berkeley

"Geografi Sejarah" tentu saja merupakan akibat timbal-balik dari geografi dan sejarah. Tetapi di Amerika Serikat, mempunyai arti yang yang lebih spesifik. Nama ini dikenalkan oleh Carl Ortwin Sauer dari Universitas California, Berkeley dengan programnya me-reorganisir geografi budaya (beberapa orang menyebutkan semua geografi) pada semua wilayah, dimulai pada awal abad ke-20.

Bagi Sauer, muka bumi dan budaya di atasnya hanya bisa dipahami jika mempelajari semua pengaruhnya (fisik, budaya, ekonomi, politik, lingkungan) menurut sejarah. Sauer menekankan kajian wilayah sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan kekhususan pada wilayah di atas bumi.

Filosofi Sauer merupakan pembentuk utama pemikiran geografi di Amerika pada pertengahan abad ke-20. Sampai sekarang kajian wilayah masih menjadi bagian departemen geografi di kampus-kampus di AS. Tetapi banyak geografer beranggapan ini akan membahayakan ilmu geografi itu sendiri untuk jangka panjang: penyebabnya adalah terlalu banyak pengumpulan data dan klasifikasi, sementara analisis dan penjelasannya terlalu sedikit. Studi ini menjadi lebih spesifik pada wilayah sementara geografer angkatan berikutnya berusaha mencari nama yang tepat untuk ini. Mungkin ini yang menyebabkan krisis 1950-an pada geografi yang hampir menghancurkannya sebagai disiplin akademis.
Teknik Geografis

*

Kartografi mempelajari representasi permukaan bumi dengan simbol abstrak. Bisa dibilang, tanpa banyak kontroversi, kartografi merupakan penyebab meluasnya kajian geografi. Kebanyakan geografer mengakui bahwa ketertarikan mereka pada geografi dimulai ketika mereka terpesona oleh peta di masa kecil mereka. walaupun subdisiplin ilmu geografi lainnya masih bergantung pada peta untuk menampilkan hasil analisisnya, pembuatan peta itu sendiri masih terlalu abstrak untuk dianggap sebagai ilmu terpisah.

Kartografi berkembang dari kumpulan teknik menggambar menjadi bagian sebuah ilmu. Seorang kartografer harus memahami psikologi kognitif dan ergonomi untuk membuat simbol apa yang cocok untuk mewakili informasi tentang bumi yang bisa dimengerti orang lain secara efektif, dan psikologi perilaku untuk mempengaruhi pembaca memahami informasi yang dibuatnya. Mereka juga harus belajar geodesi dan matemika yang tidak sederhana untuk memahami bagaimana bentuk bumi berpengaruh pada penyimpangan atau distorsi dari proses proyeksi ke bidang datar.

* Sistem Informasi Geografis membahas masalah penyimpanan informasi tentang bumi dengan cara otomatis melalui komputer secara akurat secara informasi. Sebagai tambahan pada subdisiplin ilmu geografi lainnya, spesialis SIG harus mengerti ilmu komputer dan sistem database. SIG memacu revolusi kartografi sehingga sekarang hampir semua pembuatan peta dibuat dengan piranti lunak (software) SIG.

* Metode kuantitatif geografi membahas metode numerik yang khas (atau paling tidak yang banyak ditemukan) dalam geografi. Sebagai tambahan pada analisis keruangan, anda mungkin akan menemukan analisis klaster, analisis diskriminan dan uji statistik non-parametris pada studi geografi.

Bidang Terkait
Perencanaan Kota dan Wilayah

Perencanaan kota dan perencanaan wilayah menggunakan ilmu geografi untuk membantu mempelajari bagaimana membangun (atau tidak membangun) suatu lahan menurut kriteria tertentu, misalnya keamanan, keindahan, kesempatan ekonomi, perlindungan cagar alam tau cagar budaya, dsb. Perencanaan kota, baik kota kecil maupun kota besar, atau perencanaan pedesaan mungkin bisa dianggap sebagai geografi terapan walau mungkin terlihat lebih banyak seni dan pelajaran sejarah. Beberapa masalah yang dihadapi para perencana wilayah diantaranya adalah eksodus masyarakat desa dan kota dan Pertumbuhan Pintar (Smart Growth).
Ilmu Wilayah

Pada tahun 1950-an, gerakan ilmu wilayah muncul, dipimpin oleh Walter Isard untuk menghasilkan lebih banyak dasar kuantitatif dan analitis pada masalah geografi, sebagai tanggapan atas pendekatan kualitatif pada program geografi tradisional. Ilmu wilayah berisi pengetahuan bagaimana dimensi keruangan menjadi peran penting, seperti ekonomi regional, pengelolaan sumber daya, teori lokasi, perencanaan kota dan wilayah, transportasi dan komunikasi, geografi manusia, persebaran populasi, ekologi muka bumi dan kualitas lingkungan.



Dari Wikipedia, Ensiklopedia Bebas, diterjemahkan oleh Tri Agus Prayitno, Buana Katulistiwa.

Diskusikan artikel/tulisan ini dalam forum. (0 entri)

penggunaan kompas


TUTORIAL ORIENTEERING 2

Tipe-Tipe Kompas

Kompas yang baik mempunyai cairan yang terdapat di dalamnya; cairan tersebut mengatur gerakan dari jarum, sehingga anda dapat menggunakan kompas dengan baik walaupun memegangnya kurang dengan sempurna. Jangan membeli kompas yang murah tetapi tanpa cairan yang terdapat di dalamnya. Jarum kompas diwarnai dalam dua warna. Jika kompas digenggam secara benar (mendatar), ujung warna merah mengarah ke utara, dan putih mengarah ke selatan. An interesting detail is that there are northern- and southern-hemisphere compasses. This has to do with the fact that the magnetic field lines, to which a compass needle aligns, point into the earth at the north and south magnetic poles. kompas orienteeringKetika anda menggunakan kompas utara hemispher di, katakanlah, austeralia, arah selatan dari magnet mengarah kebawah oleh medan magnet, dan juga lebih berat dibanding arah utara - hasil di jarum yang dapat ditangkap dan ditarik pada dasar kompas ketika kompas diletakkan secara horizontal. When you use a northern hemisphere compass in, say, Australia, the south end of the magnet is pulled downwards by the magnetic field, and is also heavier than the north end - resulting in a needle that catches and drags on the bottom of the compass housing when the compass is held horizontal.
A good compass will last a long time. However, some things can go wrong with a compass: the plastic components can break, or the housing can develop a leak. Over time, the fluid within the housing may turn an opaque blue-green. And, very rarely, the magnetization of the compass needle may reverse, so that the south end now points to north.

Ada Dua Tipe Kompas Orienteering :

baseplate atau kompas protractor

Kompas tipe ini ditemukan oleh Kjellstrom bersaudara semasa perang dunia II dan terdiri atas sebuah rectangular baseplate, yang ditandai dengan panah warna merah sepanjang axis, dan lingkaran kompas ditandai derajat (hampir di seluruh dunia untuk lingkaran penuh adalahy 360 derajat , tetapi sebagian belahan eropa menggunakan 400 derajat). Tanda dibagian dasar rumah kompas adalah sebuah panah dan sebuah garis paralel di dalam panah tsb. tampilan tambahan mungkin termasuk lanyard untuk memasang kompas di pinggang, garis skala untuk ukuran jarak peta sepanjang satu atau lebih ujung dari baseplate, sebuah cermin untuk membaca peta secara detail, dan lubang berbentuk lingkaran dan segitiga untuk menandai jalur orienteering diatas peta.

Kompas Jempol / Ibujari kompas jempol

Di pertengahan tahun 1980 an, sebuah organisasi orienteering top dari Swedia membuat terobosan untuk mengganti kompas baseplate dengan mempertajam baseplate dan membuat lubang untuk memasang kompas tsb di jempol. Kompas ini lalu dipasang di jempol tangan kiri, diletakkan di atas kompas yang juga dipegang dengang tangan kiri pula. Keuntungan dari sisitem ini adalah peta dan kompas selalu di baca dalam satu unit, peta menjadi lebih mudah di baca dan cepat, ditambah satu tangan bebas bergerak; kekurangan adalah sudut yang sangat akurat sesuai dengan sudut kompas sangat sulit diambil. Kesukaan seseorang biasanya menentukan pemakaian tipe kompas yang akan dipakai; kejuaraan dunia memperbolehkan penggunaan kedua tipe kompas tersebuat.

Menggunakan tipe kompas yang lain, ada dua skill dasar yang dibutuhkan seorang orienteer :

Membaca Peta
Mengambil Sudut


Menggunakan kompas untuk membaca peta
Ini adalah teknik yang sederhana, dan ini mungkin kegunaan kompas yang paling penting :

Pegang kompas secara horizontal.
Letakkan kompas mendatar di atas peta.
putar peta sampai "garis utara" dari peta sejajar/satu garis lurus dengan jarum kompas.

Arah peta sekarang sudah sama dengan medan yang sebenarnya. Ini membuat lebih mudah dibaca, seperti membaca tulisan akan lebih mudah dari atas ke bawah.
Mengambil sudut
Setiap arah dapat dinyatakan sebagai sebuah sudut dengan acuan arah utara. di dalam kemiliteran atau kepramukaan, ini dinamakan sebuah "azimuth", dan sudut-sudutnya dinyatakan oleh angka dengan satuan derajat. Orienteer mempunyai cara yang mudah, hanya mengatur sudut pada kompas mereka dan menjaga jarum tetap dan tidak berubah, yang mana akan membawa mereka ke arah yang di tuju. Cara mudah mengatur arah pada kompas orienteering adalah :

letakkan kompas di atas peta sehingga jarum kompas mengarah ke atas sesuai dengan jalan yang ingin anda tuju
putar rumah kompas sehingga jarum kompas paralel dengan arah utara yang terdapat di peta (pastikan titik panah utara dan bukan selatan)
take the compass off the map and hold it in front of you so that the direction of travel arrow points directly ahead of you
rotate your body until the compass needle is aligned with the arrow on the base of the compass housing
pick out a prominent object ahead of you along the direction of travel, go to it, and repeat the process (this way you can detour around obstructions but still stay on your bearing)

booting dengan flas disc

Suatu ketika anda membutuhkan sebuah media untuk booting lewat DOS, tetapi karena sebuah alasan anda ingin media yang digunakan untuk booting adalah Flash-Disk (Mungkin karena fleksibilitas atau alasan yang lain).

Syarat-syarat yang diperlukan sebelum membuat Flash-Disk anda dapat digunakan untuk booting MS-DOS adalah sebagai berikut :

1. PC anda harus support boot lewat USB Flash-Disk (Merupakan hal yang sia-sia apabila Flash-Disk anda dpat digunakan untuk booting, tetapi PC anda tidak mensupport booting lewat Flash Disk).
2. Anda harus punya file-file DOS yang di gunakan untuk booting (Dapat diperoleh dengan cara membuat sebuat sebuah Disket booting)
3. Software untuk Format Flash Disk. Apabila anda belum memilikya, anda dapat download di sini atau di sini.


Warning...! Sebelum melakukan langkah-langkah di bawah ini, anda harus membacukp data pada Flash-Disk anda karena Flash-Disk anda akan di Format ulang dan itu artinya semua data pada Fash-Disk anda akan dihapus.

Langkah-langkah untuk membuat Flash-Disk anda dapat digunakan untuk booting MS-DOS adalah sebagai berikut :

1. Copy kan file-file booting yang telah anda persiapkan ke dalam sebuah folder.
2. Install software HP USB Disk Storage Format Tool pada PC anda dan kemudian jalankan software tersebut.
3. Pada bagian device, pilih USB-Flash Disk yang akan anda pakai untuk booting.
4. Pada bagian file system, pilih file system yang akan anda gunakan (Rekomendasi dari penulis adalah FAT-32)
5. Pada bagian Format options, beri tanda check pada Create a DOS startup disk dan pada bagian Using DOS system file located at :, pilih dimana anda meletakkan file-file booting yang telah anda buat.

6. Klick Start dan tunggu sampai proses selesai.

Akhirnya Flash Disk anda dapat digunakan untuk booting MS-DOS.

kamus Blog


Kamus Istilah-Istilah Dalam Blog

Buat kamu masih hijau yang belum tahu banyak tentang dunia blog, ini ada beberapa istilah-istilah yang perlu kamu ketahui. Buat yang sudah merah, yang sudah banyak makan garam dunia blog juga nggak ada salahnya kok baca-caca artikel ini. Disini sengaja tidak disusun menurut abjad tapi disusun berdasarkan kategori masing-masing. * Blog Blog : istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu diupdate secara kontinyu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar. Weblog : istilah lain dari blog. Blogging : kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam dunia blog. Blogger : seseorang yang melakukan blogging. arti lainnya: sebuah layanan blog dari google. Blogosphere : komunitas dalam blogging. Posting : kegiatan untuk mengirimkan artikel ke dalam blog. * Bentuk-Bentuk Blogging Photoblogging : sebuah blog yang difokuskan pada dunia Photografi dan gambar-gambar. Podcasting : metode untuk mendistribusikan file multimedia (video/audio) secara online melalui feeds Autocasting : bentuk podcasting secara otomatis. Blogcasting : penggabungan blog dan postcas dalam sebuah wensite. Vlog / Vlogging : jenis blogging yang lebih senang menggunakan video daripada text. Audioblog / Audioblogging : jenis blogging yang lebih senang menggunakan audio/musik daripada text. Moblogs / Moblogging kegiatan blogging dengan menggunakan HP (handphone). * Komponen dan Fungsi-Fungsi Blog Index page : halaman depan dari blog. Header : bagian paling atas blog. Footer :bagian paling bawah blog. Sidebar : kolom-kolom yang berada di sisi blog. Link : proses untuk menghubungkan ke suatu postingan/kontent atau ke web/blog yang lain. Archive : sekumpulan/arsip dari semua postingan. Bisa dikelompokkan dalam bulan, tahun dsb. Categories : sekumpulan/sekelompok spesifik dari beberapa artikel. Commnets : Kompentar-komentar dari para pembaca blog. Captcha : kependekan dari "Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart", yaitu sebuah gambar yang berisi kata atau huruf yang harus diketikkan untuk verifikasi. Berguna untuk menangkal spam. Ping (Packet Internet Grouper) : berfungsi untuk memberitahu layanan-layanan yang berhubungan dengan blog (seperti tchnocarty dkk) bahwa kita baru menambah atau mengupdate konten blog kita. Trackback : berfungsi untuk memberitahu bahwa kita me-link ke postingan atau kontent blog orang lain. Blogroll : sekumpulan link yang dijukan ke blog yang lain. Template : desain dasar blog. Plugin : sebuah file yang berfungsi untuk menambah feature2 blog. Dashboard : sebuah tampilan yang berisi kontrol-kontrol, tool, setting dll saat pertama kali kita login ke blog account. *Penyedia Layanan Blog Blogger/Blogspot : Layanan blog gratis dari google. Wordpress : Salah satu layanan blog gratis yang lain, memiliki feature yang lebih lengkap daripada blogger.com tapi kita tidak bisa mengotak-atik script HTML, kalo mau mengedit harus bayar dulu, jadi buat yang gratisan nggak bisa ngedit. LiveJournal : Tolls blogging gratis dari SixApart TypePad : Tolls blogging tidak gratis (bayar) dari SixApart. * Bloging Habits Metablogging : menulis artikel tentang blogging. Blogstipation : blogger yang sedang malas ngeblog, karena sedang bad mood atau nggak pingin ngeblog. Blogopotamus : Postingan blog yang sangat panjang. Bleg : adalah ketika seseorang memohon pada sebuah blog. Blego : Blog+Ego, ukuran kekayaan blogger. Blog Hopping : Berpindah-pindah dari satu blog ke blog yang lain. Blogroach : Komentator yang tidak setuju dengan postingan atau kontent suatu blog, biasanya diungkapkan dengan kata-kata yang kasar. Blogoholic : Pecandu Blog. Blogorific / Blogtastic Suatu hal yang dahsyat dari perkataan blogger. Blogsit : Pemeliharaan blog ketika sang pemilik utama blog sedang bepergian atau sedang liburan. Blogvertising/Blogvert : Iklan-iklan yang ada di blog. Blurker : Pembaca blog yang hanya melihat-lihat saja, tidak memberikan komentar atau apapun. Blogathon : mengaupdate blog setiap 30 menit dan selama 24 jam non-stop. Blogiversary : Ulang tahun Blog. Blog Carnival : Link ke artikel yang lain yang disamarkan dengan topik yang spesifik. Multiblog : menjalankan banyak blog. Blog Tipping : pujian atau ucapan selamat setiap tanggal 1 setiap bulannya. Blogger Bash : Pesta para blogger. Reciprocal Links / Link Exchange : atau Link Love, saling me-link antara blog yang satu dengan blog yang lain. Linkbaiting : menulis artikel yang bagus supaya dilink oleh blog yang lain. Hitnotice : me-refresh browser berulang-ulang untuk melihat hit-counter atau melihat apakah ada komentar yang baru atau tidak. Blogstorm / Blogswarm : Kegiatan komunitas blogger yang sangat besar. Blogsnop : menolak respon dari komentator yang bukan temannya. Doppelblogger : blogger yang menjiplak konten dari blog orang lain. Blogophobia takut terhadap blog atau blogging. Blogeerel : opini yang sama yang dikirim berulang-ulang pada sebuah blog. * Tipe-Tipe Blogger Problogger : Blogger yang sudah profesional. Blogebrity : Blogger yang sangat terkenal, kayak selebriti gitu. Blogerati : Komunitas Blogger yang sudah pinter-pinter. Blognoscenti : Blogger yang memiliki kemampuan yang spesial. Commnetariat : Komunitas para komentator (lho emangnya ada? :D ). Dooced : kehilangan pekerjaan gara-gara blognya. Blogther : teman/saudara/keluarga blogger. Blogstar : Blogger yang mengoperasikan blog yang sangat populer. * Web/Blog Feeds Web Feed : format data yang disediakan untuk user agar bisa berlangganan pada postingan sebuah blog. RSS : adalah sebuah file berformat XML untuk sindikas. RSS mengijinkan kita untuk berlangganan kepada web/blog yang menyediakan umpan (feed) RSS. RSS kependekan dari Really Simple Syndication (RSS 2.0), Rich Site Summary (RSS 0.91, RSS 1.0), RDF Site Summary (RSS 0.9 and 1.0). XML : (eXtensible Markup Language). RDF : (Resource Description Framework) Atom : hampir sama dengan web feed. Photofeed : web feed dengan lampiran gambar.

trik rahasia menggunakan gps


Fungsinya yang bisa menentukan lokasi di seluruh belahan dunia membuat GPS terkesan canggih. Namun ternyata cara penggunaan teknologi ini mudah. Fungsinya kini tak lagi hanya sebagai penunjuk jalan.

Apa itu GPS

GPS atau singkatan dari global positioning system merupakan suatu teknologi pemantau posisi di bumi yang memanfaatkan tekonologi satelit. Untuk menjalankan sistem ini, selain satelit GPS juga dibutuhkan perangkat penerima sinyal GPS (GPS receiver) GPS receiver inilah yang berfungsi sebagai titik tujuan untuk menentukan lokasi di bumi.

Cara kerja

Cara kerja GPS terbilang cukup sederhana, pertama kali harus terjadi koneksi antara GPS receiver dan satelit. Dalam hal ini GPS receiver akan mencari sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit di sekeliling bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit GPS bisa diterima di seluruh permukaan bumi. Biasanya GPS receiver dapat menangkap 4 samapai 8 buah satelit.

Untuk mengetahui posisi suatu GPS receiver dengan akurat, diperlukan minimal 3 satelit yang terhubung. Pengukuran posisi GPS receiver didasarkan oleh sistem pengukuran matematika yang disebut dengan triliterasi. Yaitu pengukuran suatu titik dengan bantuan 3 titik acu.

Fungsi GPS

Sampai saat ini mungkin orang masih enggan menggunakan perangkat GPS. Karena fungsinya sebagai penjunjuk jalan dirasa kurang bermanfaat. Karena sudah banyak yang hafal akan areanya. Namun kini GPS dengan aplikasi peta digital terbaru. Memiliki fungsin yang semakin menarik, berikut beberapa fungsi GPS.

- Mengetahui koordinat suatu lokasi

- Penunjuk arah jalan (navigasi)

fungsi penting pada GPS

- Simulasi routing

Mencari dan menunjukan arah jalan dari satu lokasi awal ke lokasi yang dituju. Penunjukan arah ditampilkan dalam tampilan arah panah bergerak sepanjang jalan yang dilalui. Namun fasilitas yang satu ini bisa tanpa GPS aktif, jadi berbentuk simulasi.

- Mencari alamat

Dengan fungsi yang ada di peta digital, anda cukup mengetikan alamat yang dicari kemudian biarkan aplikasi peta digital tersebut mencarinya. Kemudian hasilnya akan ditunjukan pada tampilan peta.

- Menshare lokasi orang lain

Terkadang anda mempunyai janji untuk bertemu dengan seseorang di suatu tempat, namun yang tahu lokasinya hanya salah satunya. Atau ketika anda berada di suatu tempat yang menarik, anda ingin menshare ke rekan anda. Jangan khawatir anda bisa mencapture lokasi tersebut, yang kemudian bisa dikirim via SMS, MMS, atau bluetooth.

- City guide

Fasilitas ini juga berfungsi untuk mencari lokasi-lokasi menarik di satu daerah. Namun informasi yang diberikan lebih lengkap.

- Foto satelit

Ini baru dihadirkan pada aplikasi nokia maps yang terbaru, yang memungkinkan anda untuk mendownload via internet foto suatu daerah. Foto ini merupakan hasil pemotretan yang dilakukan oleh satelit. Tapi merupakan foto ini tidak bersifat real time, jadi foto tersebut merupakan hasil pemotretan pada waktu tertentu lalu.

- Mencari tempat-tempat penting (point of intenet)

Menampilkan peta point of interest: SPBU, bandara, stasiun kereta, hotel restoran dll.

cropping data citra

  • Cropping Data Citra
  • Data satu scene umumnya mencakup wilayah yang cukup luas, seperti path/row 117/60 mencakup wilayah dari Kota Samarinda di selatan sampai Kabupaten Kutai Timur di utara, kemudian dari Sebulu di barat sampai dengan di selat makassar di timur. Cakupan 1 scene citra landsat adalah 185 km x 185 km. Kadang-kadang tidak semua data yang tercakup dalam scene tersebut kita butuhkan.

    Misalnya bila kita hanya membutuhkan informasi sekitar kota Balikpapan saja, maka kita sebaiknya memotong scene tersebut sesuai dengan daerah pengamatan kita. Hal ini untuk memperkecil besar file yang kita gunakan serta mempercepat proses-proses dalam ER Mapper bila dibandingkan dengan mengolah data satu scene penuh.

    Pengcropingan/pemotongan image dapat dilakukan sebelum koreksi geometrik atau sesudah koreksi geometrik. Buka citra BS980126.ers. Cropping dapat dilakukan menggunakan . Dimana dari data satu scene, kemudian dibuat kotak pembatas menggunakan pada daerah yang kita inginkan. Sebaiknya data tersebut data asli, yaitu data yang belum terpengaruh proses enhancement/penajaman apapun.

    Kemudian duplicate pseudo layer menjadi 7, isikan masing-masing layer dengan band yang digunakan, misal layer pertama diisi B1:Band1. Kemudian ubah nama layer sesuai dengan nama band yang diisikannya dengan mengklik ganda pada Pseudo Layer.


    Gambar 41. Jendela Pengaturan Band
    • Lalu pada Menubars klik File kemudian pilih Save As ….akan muncul kotak


      Gambar 42. Jendela dialog penyimpanan file

    • Pada kotak Save As ketiklah nama file outputnya
    • Pada kotak File of Type pilihlah tipe file ER Mapper Raster Dataset(.ers)
    • Klik OK, akan muncul kotak dialog berikut


      Gambar 43. Jendela dialog file output

    • Kemudian klik OK. ERMapper akan memproses citra dan muncul ER Mapper status
    • Klik OK untuk menutup ER Mapper status
  • Menggunakan Formula
  • Selain penajaman citra, masih ada transformasi lain yang sering digunakan untuk menghasilkan informasi baru. Bagian ini menerangkan bagaimana proses penggunaan rumus dalam ER Mapper untuk kinerja operasi matematika pada satu atau lebih band dalam citra. Anda akan belajar bagaimana membuat dan mengedit formula, dan dilanjutkan dengan menggunakan formula standar dan beberapa fungsi dalam ER Mapper.

    Transformasi ini dapat dikelompokkan menjadi dua , yaitu :

    1. transformasi yang dapat mempertajam informasi tertentu, namun sekaligus menghilangkan atau menekan informasi yang lain; dan
    2. transformasi yang ‘meringkas’ informasi dengan cara mengurangi dimensionalitas data. Berbeda halnya dengan berbagai algoritma penajaman, transformasi khusus ini lebih banyak beroperasi pada domain spektral. Ciri lainnya ialah bahwa dalam banyak kasus, transformasi ini melibatkan beberapa saluran spektral sekaligus.

    Dasar utama pengembangan transformasi-transformasi ini adalah feature space. Pada feature space, dapat terlihat kecenderungan pengelompokkan nilai spektral, yang mengindikasikan adanya pengelompokkan obyek, terpisah satu sama lain, ataupun membentuk fenomena tertentu.

    Formula biasa digunakan dalam pemrosesan citra untuk mengambil informasi yang terdapat pada dua atau lebih band (kanal) atau data. Proses formula bisa bervariasi, dari suatu pengurangan sederhana sampai dengan menggunakan pembatasan data yang rumit dalam “if-then-else” seperti pemodelan secara spasial atau penggunaan lainnya. Proses formula dalam pengolahan citra adalah suatu “operasi per titik” karena proses ini akan menerapkan fungsi matematik pada setiap pixel yang terdapat pada citra. Penggunaan formula dalam dunia pengolahan citra adalah dalam hal:

    • Pengurangan dimensi dari data dengan banyak band (sebagai contoh, Principal Componen Analysis)
    • Telaah informasi tematik dari data yang memiliki banyak band (sebagai contoh, indikasi vegetasi atau rasio kandungan oksidasi)
    • Menggabingkan beberapa citra dengan karakteristik yang berbeda (fusi data)
    • Pengolahan data yang sama dengan cara yang berbeda dan menggabungkannya untuk memisahkan fitur yang spesifik (seperti fitur tepi)
    • Proses untuk mendapatkan kisaran data yang spesifik atau area geografi yang diinginkan dengan menggunakan tresholding, region (poligon) masking, dan fungsi-fungsi lainnya
    • Melakukan koreksi terhadap efek atmosferik, sudut matahari, atau vignetting pada lensa satelit atau data airborne.
    1. Proses pembuatan formula
    2. Umumnya transformasi data dalam ER Mapper dilakukan dengan mengunakan formula. Hal ini termasuk tresholding data, penggabungan data, image differencing dan rationing, Principal Components Analysis, Tasseled Cap transforms, derivatives, dan banyak lagi yang lainnya.

      Karena formula adalah bagian dari proses pembuatan algoritma, maka anda dapat melihat hasilnya pada saat itu juga, dan memodifikasinya secara interaktif untuk mendapatkan hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Pada software lain, anda harus menyimpan hasil proses kedalam sebuah file pada disk, yang membuat percobaan menjadi rumit.

      ER Mapper akan menyediakan sekumpulan operator dan fungsi baku yang bisa digunakan dalam proses formula. Anda bisa juga menggunakan statistik dari citra, fungsi khusus, dan fungsi-fungsi yang anda tulis dalam bahasa C (bahasa pemprograman komputer). Untuk informasi selengkapnya silahkan lihat bagian-bgian yang sesuai dalam buku pedoman bagi pemakai ER Mapper (ER Mapper User Guide)

    3. Tampilan pada kotak dialog formula
    4. Pada saat anda meng-klik pada ikon Formula atau pada ikon Edit Formula toolbars, ER Mapper akan membuka kotak dialog Formula Editor. Kotak dialog ini digunakan untuk membuat, mengedit, mengambil, dan menyimpan formula:

      Tip: Untuk setiap algoritm, anda dapat membuka kotak dialog Formula Editor dengan dua cara:

      • Mengklik ikon Formula pada diagram alur pada window Algoritm, atau
      • mengklik ikon Edit Formula pada menu utama
    5. Konsep Relasi formula
    6. Konsep utama dari relasi adalah fitur yang sangat penting yang membuat pemakaian formula di ER Mapper menjadi fleksibel dan interaktif. Pada saat anda mmanggil formula generik, anda bisa merujuk pada band, region, citra atau variabel tertentu. Selanjutnya anda membuka window Relations untuk memilih relasi antara nomor band, nama region dan lainnya, dengan spesifikasi generik pada formula. Relasi ini kemudian akan ditampilkan pada window Specific Formula.

      Dibawah ini akan ditunjukkan empat tipe spesifikasi yang umum:

      RujukanNotasi pada formula generik Fungsi
      Spesifikasi input INPUTn, In (atau dalam huruf kecil) Merujuk pada suatu band pada citra
      Spesifikasi region REGIONn, Rn (atau dalam huruf kecil) Merujuk pada suatu poligon region yang ditujukan pada citra raster
      Spesifikasi dataset DATASETn. Dn (atau dalam huruf kecil) Merujuk pada suatu citra raster (atau suatu file dengan akhiran “.ers”
      Spesifikasi variabel VARIABLEn, atau text apapun yang tidak termasuk dalam perintsh ER Mapper (contohnya “density” atau “threshold”) Menunjukkan suatu bilangan riil atau nilai yang akan digunakan sebagai variabel dalam rumus

      Formula yang dimasukkan akan ditunjukkan secara grafis dalam prosses diagram alur.
    7. Latihan
    8. Memanggil algoritma Pseudocolor dengan formula yang sudah ada

      • Klik View Algoritm for Image Window, sebuah citra dan kotak dialog algoritm akan muncul.
      • Klik toolbar Open Algoritm kedalam Image Window
      • Dari menu Directions, pilih path endingdengan text\examples
      • Double klik pada direktori dengan nama “Aplication”
      • Double klik pada direktori dengan nama “Mineral Exploration”
      • Double klik pada algoritm dengan nama “Magnetic_Pseudocolor”. Algoritm akan menampilkan satu citra dari foto udara magnetic yang didapat dari Austalia. Data tersebut memperlihatkan kekuatan area magnetic pada area tersebut dari permukaan bumi. Penggunaan tabel Pseudocolor lookup, warna biru menerangkan pada kekuatan daerah dibawah dan warna kuning dan merah pada kekuatan daerah atas.

      Memasukkan formula sederhana dan menguji sintaksnya

      • Klik pada ikon edit formula dalam memproses diagram alur.Kotak dialog formula editor akan terbuka. Formula umum di dalam layar akan memuat text “i1”, dan I1 (input 1) ditujukan kepada citra yang mempunyai band 1 di dalam layar relations.
      • Pada layar generik formula, edit text formula untuk membaca:
        Input 1-input3
        (Formula ini ditujukan untuk sebuah syntax error untuk mengetahui bagaimana mengujinya)
      • Klik pada ikon Aply changes untuk menguji formula.
      • Sebuah topik peringatan error ER Mapper menandakan bahwa formula mempunyai kesalahan. (Dalam kasus ini anda coba untuk substract satu nomor input yang sudah keluar dari rantai, anda harus mempunyai satu “input 2” sebelum menggunakan sebuah “input 3”

      Memperbaiki formula untuk mengurangi nilai

      • Dalam window Generik formula, edit text formula menjadi
        Input1-100
        (nilai 100 merupakan pengurang dari masing-masing pixel dalam citra pada input1)
      • Klik tombol Apply changes untuk menguji formula.
      • Setelah sintaks benar, ER Mapper menterjemahkan formila generik menjadi formula spesifik (ditampilkan pada window dibawah)

      Membuang formula dan menguji sintaks

      • Dalam window generik formula , edit formula untuk membuang semua teks (pilih teks yang ada dan tekan Backspace atau Delete pada keyboard di komputer anda).
      • Klik tombol Apply Changes untuk menguji formula
      • ER Mapper akan memperlihatkan satu pesan error mengenai sintaks formula Perlu diperhatikan: ER Mapper menganggap tidak adanya formula sebagai kesalahan sintaks. Sedikitnya, pada layar formula Generik harus ada teks “i1” atau “input1” untuk mengambil paling tidak satu input band untuk diproses.
      • Pada window formula Generik, edit teks formula menjadi:
        Input1
      • Klik tombol Apply changes untuk menguji formula. ER Mapper akan menerima formula. Tip: Dibawah menu Formula Editor’s Edit, anda dapat memilih ikon Clear untuk menghapus semua teks dari window formula generik, atau memilih Default untuk mengembalikan formula kepada “INPUT1”

      Membuat formula threshold

      Membuat sebuah formula threshold sederhana

      • Dalam windows formula generik, edit teks formula menjadi: If input1>100 then input1 else null Formula ini berarti ”jika nilai citra lebih besar dari 100, maka akan diproses, dan nilai lainnya akan menjadi nol’’. [setiap nilai pixel yang mempunyai nilai diluar nol tidak akan dimunculkan dalam hasil akhir].
      • Klik tombol apply changes. Sintaks formula sudah benar dan ER Mapper menterjemahkan formula generik menjadi formula spesifik. Perhatikan bahwa band 1 pada citra digantikan oleh input 1 dalam window formula generik. ER mapper memproses algoritm sekarang yang melibatkan formula threshold anda. Area pada citra dengan nilai>100 maka ditampilkan dalam warna, sedangakan nilai 0/100 ditampilkan tanpa warna [hitam].

      Memproses formula dan melihat pengaruhnya pada kisaran data

      • Klik pada tombol Edit Transform Limits pada diagram alur proses. pada diagram alur proses. Kotak dialog Transform akan terbuka. Geser ke bagian yang terbuka pada layer. Perlu dicatat bahwa kisaran Actual Input Data antara 101 sampai 255. Hal ini sudah bisa diperhitungkan sebelumnya karena nilai 0-100 dijadikan null (tidak ada nilai) oleh formula dan tidak dipakai pada proses selanjutnya. Bentuk histogram juga menunjukkan pemotongan data pada level 100.

      Mengganti nilai 100 dengan sebuah variabel

      • Pada window formula Generik, edit teks formula untuk mengganti nilai 100 menjadi “variable1”.
        Formula baru akan menjadi:
        If input1>variable1 then input1 else null
        Formula anda sekarang mempunyai sebuah variabel yang anda bisa atur nilainya pada window Relations.
      • Klik tombol Apply changes. Ada dua hal yang berubah: tombol Variable diatas window relations mnjadi aktif, dan nilai “variable1” akan menjadi 0 dalam window formula spesifik.
      • Klik tombol Variables. Windows Relations akan menunjukkan nilai o pada “variable1”.
      • Edit nilai pada kolom “variable1” menjadi120 kemudian tekan Enter. Sekarang hanya area dengan nilai data lebih besar dari 120 yang diproses.
      • Ubah “variable1” menjadi 80, tekan Enter untuk menampilkan citra dengan threshold yang baru. Seperti yang anda lihat, dengan menggunakan rujukan kepada variabel dalam formula anda dapat mempercepat percobaan.
      • Ketika selesai, tutup kotak dialog Transform, Formula Editor, dan Algoritm dengan mengklik ikon Close pada masing-masing layar.

      Membuat dan menyimpan satu formula

      Membuka sebuah algoritma greyscale tempelate dan memanggil sebuah citra satelit baru

      • Pada menu utama, klik button Open
      • Dari menu Direktories pilih tempat tempelate tersimpan C:\ER Mapper64\ example\ Miscellaneus\ tempelates\ common\
      • Panggil algoritma “Single_Band_Greyscale.alg”. Sebuah citra satelit landsat dalam warna greyscale akan terlihat. (Anda bisa menggunakan algoritma ini sebagai sebuah tempelate untuk menunjukkan citra satelit lainnya dalam warna gresyscale)
      • Klik pada ikon Viev Algoritm for Image Window untuk membuka window Algoritm
      • Pada diagram alur proses pada window Algoritm, klik pada ikon Load dataset
      • Pilih direktori tempat file tersimpan D:\Remote Sensing\
      • Panggil citra satelit “Bontang.ers”. Band 1 memperlihatkan citra Bontang

      Menulis sebuah formula Generik untuk menghitung rasio band

      • Klik pada ikon Edit Formula dalam diagram alur proses. Kotak dialog Formula akan terbuka dan menunjukkan formula default “INPUT1”.
      • Dalam window formula generik, edit teks formula menjadi: input1/input2
        Formula ini membagi band citra untuk input1 dengan band citra input2.
      • Klik pada ikon Apply changes. Pada saat anda menulis sebuah formula baru dengan banyak input, ER Mapper secara otomatis akan memilihkan band 1 pada citra satelit sebagai input dan band 2 sebagai input 2 dan seterusnya.

      Memilih band citra untuk membuat sebuah indeks vegetasi pada citra satelit

      • Dalam window relations, pilih B4 darilist drop-down sebagai input1 dan pilih B3 sebagai input2 Sekarang dalam window akan terlihat “input1” sudah diisi dengan band 4, dan “input2” dengan band 3. Ketika menggunakan citra landsat, rasio B4/B3 adalah merupakan formula indeks vegetasi yang sederhana. Citra satelit yang muncul awalnya terlihat gelap sebab kisaran data yang dihitung menggunakan formula rasio band.

      Menampilkan indeks vegetasi citra dan penyesuaian kontras

      • Klik pada ikon Edit Transform Limit dalam digram alur proses
      • Pada dialog Transform, pilih Limit to Actual dari menu Limits.
      • Pada citra indeks vegetasi yang sudah dipertajam terlihat bahwa area yang ditutupi tanaman (nilai ratio lebih tinggi) berwarna abu-abu yang terang, dan daerah yang tidak mempunyai vegetasi berwarna gelap. Kombinasi band ini memakai sifat bahwa tanaman mempunyai reflectance tinggi untuk Landsat TM band 4 (near IR) dan reflectance rendah untuk band 3 (merah).

      Menambahkan sebuah keterangan dan komentar pada formula

      • Pada dialog Formula Editor, edit kolom teks “Description”.

      Anda dapat memasukkan deskripsi formula sesuai keinginan anda

      • Klik pada ikon Comments. Kotak dialog Formula Comment akan muncul
      • Ketiklah comment anda pada kolom yang tersedia.
      • Klik OK untuk menyimpan komentar anda dan menutup dialog.

      Menyimpan formula

      • Dari menu File (pada Formula Editor), pilih Save As…..
      • Pilih direktori tempat formula akan disimpan
      • Klik kursor yang ada dalam kolom Save As:field teks, dan tulis nama untuk file formula
      • Klik OK
      • Klik Close untuk menutup dialog Formula Editor.

    Koreksi Radiometrik

  • Koreksi Radiometrik

    Koreksi radiometri ditujukan untuk memperbaiki nilai piksel supaya sesuai dengan yang seharusnya yang biasanya mempertimbangkan faktor gangguan atmosfer sebagai sumber kesalahan utama. Efek atmosfer menyebabkan nilai pantulan obyek dipermukaan bumi yang terekam oleh sensor menjadi bukan merupakan nilai aslinya, tetapi menjadi lebih besar oleh karena adanya hamburan atau lebih kecil karena proses serapan. Metode-metode yang sering digunakan untuk menghilangkan efek atmosfer antara lain metode pergeseran histogram (histogram adjustment), metode regresi dan metode kalibrasi bayangan. (Projo Danoedoro, 1996).

    Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode penyesuaian histogram. Pemilihan metode ini dilandasi oleh alasan bahwa metode ini cukup sederhana, waktu yang digunakan untuk pemrosesan lebih singkat dan tidak memerlukan perhitungan matematis yang rumit. Asumsi dari metode ini adalah dalam proses koding digital oleh sensor, obyek yang memberikan respon spektral yang paling rendah seharusnya bernilai 0. Apabila nilai ini ternyata melebihi angka 0 maka nilai tersebut dihitung sebagai offset dan koreksi dilakukan dengan mengurangi seluruh nilai pada saluran tersebut dengan offset-nya.

    Buka citra yang akan dikoreksi radiometri dan tampilkan (misal Band1). Kemudian pada Algorithm Window klik toolbar untuk melihat histogram citra yang sedang ditampilkan. Perhatikan histogram citra yang sedang ditampilkan, misal seperti gambar di bawah ini :



    Gambar 33. Histogram Citra yang Sedang Ditampilkan

    Perhatikan angka yang terlihat pada Actual Input Limits (angka 56 merupakan nilai piksel terendah dan angka 154 adalah nilai piksel tertinggi). Menurut metode Histogram Adjustment, nilai piksel terendah haruslah nol (0) dan bila tidak demikian berarti nilai tersebut adalah nilai bias yang dapat dijadikan dasar dalam melakukan koreksi radiometrik citra.

    Setelah mengetahui nilai bias dari citra, tekan tombol Close. Kemudian pada Algorithm Window klik toolbar formula dan akan muncul kotak dialog Formula Editor sebagai berikut di bawah ini:


    Gambar 34. Kotak Dialog Formula Editor

    Kemudian isikan seperti gambar di atas dan tentukan Band yang digunakan untuk Input1-nya (dalam hal ini band 1). Setelah itu klik tombol . Berarti kita telah mengkoreksi citra untuk band 1. Untuk band-band yang lainnya lakukan prosedur yang sama seperti di atas, dan setelah semua band selesai dikoreksi, simpanlah menjadi dataset citra yang telah dikoreksi radiometrik.

  • Koreksi Geometrik
  • Ketika akurasi area, arah dan pengukuran jarak dibutuhkan, citra mentah harus selalu diproses untuk menghilangkan kesalahan geometric dan merektifikasi citra kepada koordinat system bumi yang sebenarnya. Dengan citra satelit, sebagai contoh, kesalahan-kesalahan itu didahului oleh beberapa faktor seperti, putaran (roll), gerak anggukan (pitch) dan penyimpangan dari garis lurus (yaw) platform satelit dan kelengkungan bumi. Untuk mengoverlaikan atau memosaik citra dalam ERMapper, citra tersebut harus berada pada system koordinat yang sama. Koordinat umumnya adalah dapat berupa "raw" (belum terkoreksi), atau system proyeksi peta dunia yang sebenarnya.

    Sebuah ground control point (GCP) adalah sebuah titik di permukaan bumi dimana antara koordinat citra diukur dalam baris dan kolom) dan proyeksi peta (diukur dalam derajat latitude longitude, meter atau feet) dapat diidentifikasi. Rektifikasi adalah proses menggunakan GCP untuk transformasi geometri citra sehingga masing-masing pixel terkait dengan sebuah posisi di sistem koordinat bumi sebenarnya (seperti latitude/longitude atau easting/northing). Proses ini kadang disebut dengan "warping" atau 'rubhersheeting" karena data citra direntangkan atau dirapatkan sesuai keperluan untuk menyesuaikan dengan grid peta bumi atau system koordinat.

    Ortorektifikasi adalah bentuk lebih akurat dari rektifikasi karena mengambil penghitungan sensor (kamera) dan karakteristik platform (pesawat terbang). Ini khusus direkomendasikan untuk foto udara. Ortorektifikasi dicakup terpisah di dalam `Image orthorectification'.

    Registrasi adalah penyesuaian sederhana dua citra sehingga mereka dapat dioverlai atau superimpose untuk perbandingan. Dalam kasus ini, citra tidak harus direktifikasi ke dalam proyeksi peta (mereka dapat berada dalam sistem koordinat `raw').

    ERMapper Rectification utilities biasanya sering digunakan untuk melaksanakan empat jenis operasi yang berbeda.

    • Image to map rectification menggunakan polynomial (titik kontrol) atau gcocoding linier untuk merektifikasi sebuah citra ke dalam sebuah datum dan proyeksi peta menggunakan GCP
    • Image to image rectification menggunakan polynomial (titik kontrol) atau geocoding linier untuk merektifikasi satu citra ke citra yang lainnya menggunakan GCP
    • Map to map transformation, mentranformasikan sebuah citra yang sudah direktifikasi dari satu datum/proyeksi peta ke datum/proyeksi peta lainnya.
    • Image rotation, merotasikan sebuah citra kedalam beberapa derajat
    1. Prosedur Koreksi GeometrikDalam latihan ini, anda akan menggunakan Geocoding Wizard untuk melaksanakan rektitikasi citra. Prosedur untuk melakukan rektifikasi citra, adalah sebagai berikut:

      Gambar 35. Menu Geocoding Wizard

      • Dari menu Process pada menu utama ER Mapper pilih Geocoding Wizard, akan muncul tampilan berikut:

        Gambar 36. Geocoding Wizard Step 1

      • Untuk file input, pilih citra mentah yang sudah disiapkan, di D:\Remote Sensing\Melak.ers dan pilih geocoding tipenya Polynomial.
      • Tahap selanjutnya klik pilihan Polynomial setup dan muncul tampilan berikut:


        Gambar 37. Geocoding Wizard Step 2

      • Pilih linear untuk polinomial order
      • Kemudian pilih Step 3) GCP setup
      • Pada kotak GCP Picking Method, aktifkan/cek Geocoded image, vector or algorithm, kemudian pilih file file citra yang sudah terkoreksi secara geometrik di D:\Remote Sensing\Melak_rec.ers.
      • Tekan tombol change pada kotak Output Coordinate Space untuk mengeset parameter rectifikasi citra

        Gambar 38. Geocoding Wizard Output Coordinate Space

      • Klik tombol datum lihatlah pilihan datum yang tersedia dan pilih WGS84 kemudian klik OK
      • Klik tombol projection untuk melihat proyeksi peta yang disediakan, pilihUTM pada kolom sebelah kiri dan kemudian pilih SUTM50 pada kolom sebelah kanan. Klik OK
      • Klik tombol pilihan Coordinate System Type dan pilihlah Eastings/Nortings
      • Tekan Tombol OK untuk mengakhiri setting koordinat.
      • Pada Geocoding Wizard pilihlah Step4)GCP Edit
      • ERMapper akan membuka beberapa tampilan citra dan kotak dialog, Anda dapat melihat tampilan screen monitor seperti dibawah ini

      Kali pertama anda memulai meletakkan GCP, citra mentah anda (belum terkoreksi) tidak mempunyai titik kontrol di bumi. Anda akan memulainya dengan meletakkan 4 GCP menggunakan COORECTED dan UNCORRECTED window. Begitu anda meletakkan GCP pertama, anda dapat menggunakan CORECTED window untk meletakkan GCP sisanya dengan cepat.

      • Pada menu utama, klik ikon View Algoritm for Image Window untuk membuka jendela algoritm
      • Klik di dalam “Zoom window untuk GCP terkoreksi” untuk mengaktifkannya.
      • Di dalam jendela algoritma, matika pilihan Smooting
      • Carilah fitur referensi yang permanen di dalam citra terkoreksi seperti perpotongan jalan atau jembatan dengan ZoomBox Tool.
      • Gunakan pointer untuk meletakkan GCP didalam citra terkoreksi. Anda akan melihat tanda + dan nomor GCP di dalam citra.
      • Klik pada “Zoom window untuk GCP belum terkoreksi”
      • Lakukan langkah yang sama seperti pada citra terkoreksi, cari fitur yang sama dengan yang ada pada citra terkoreksi.
      • Setelah GCP 1 selesai, untuk menambah GCP 2 klik ikon Add New GCP
      • Lakukan langkah yang sama untuk GCP 3 dan 4. Direkomendasikan untuk meletakkan GCP tersebar pada

      Gambar 39. Geocoding Wizard Step 4

      Begitu anda selesai meletakkan GCP 4 , lihatlah sekarang ER Mapper menampilkan nilai di dalam field “RMS” pada GCP Edit Dialog. Root Mean Square (RMS) adalah sebuah pengukuran ketepatan GCP dalam citra ini yang direpresentasikan dalam ukuran pixel citra. (Sebuah RMS bernilai 1 untuk landsat TM berarti kesalahan posisi sebesar 30 m). Anda dianggap telah menyelesaikan pekerjaan ini dengan teliti, jika RMS error kurang dari atau sama dengan1

      • Pilih step 5)Rectify pada Geocoding Wizard
      • Klik Ikon Select Output Filename di dalam kotak Output Info
      • Pilih direktori tempat file hasil rektifikasi ini akan disimpan dan beri nama file output tersebut, misalnya Melak2000_rectify.ers.
      • Klik tombol Save File andStrart Rectification untuk menyimpan file rectifikasi dan menjalankan rektifikasi dan menjalankan proses rektifikasi.


        Gambar 40. Geocoding Wizard Step 5

      • Klik OK dalam kotak pesan ERMapper Status ‘Rectification finished successfully’ yang memberitahu bahwa ERMapper telahn melakukan rektifikasi dengan sukses.
    2. Mengevaluasi Hasil Registrasi
    3. Belajar cara sederhana untuk mengevaluasi secara visual registrasi dua citra menggunakan teknik overlay. Dalam kasus ini, anda akan mengevaluasi registrasi citra mentah yang baru direktifikasi dan contoh citra hasil rektifikasi.

      Panggil RGB algoritma yang ada

      • Klik ikon Open Algoritm into Image Window
      • Pilih direktori tempat file RGB tersimpan D:\Remote Sensing\Melak2000_rect
      • Pada menu utama ERMapper, klik ikon View Algoritm for Image Window untuk membuka algoritma.

      Panggil citra hasil rektifikasi dalam layer Green

      • Dalam jendela algoritma , klik layer Blue
      • Klik layer Green
      • Klik ikon Load Dataset dalam diagram proses algoritma
      • Pilih direktori tempat file hasil rektifikasi disimpan D:\Remote Sensing\Melak2000_rectify.ers
      • Klik ikon OK this layer only untuk memanggil citra hasil rektifikasi ke dalam layer green. ( Layer Red masih tetap masih mempunyai citra melak2000_rect.ers sebagai referensi)
      • Pilih B3 dari pilihan Band Selection di layer green

      Menampilkan dua citra untuk evaluasi registrasi

      • Klik ikon Refress Image With 99% clip pada toolbar
      • Matikan pilihan Smooting pada jendela algoritma
      • Klik ZoomBox Tool pada menu utama
      • Drag ZoomBox pada daerah tertentu (yang mempunyai fitur tanah dan air)

      Kesalahan pada registrasi nampak pada pixel warna merah atau hijau apabila keduanya tidak sama persis sama. Ini adalah cara yang asangat sederhana untuk mengevaluasi registrasi dua citra. Jika RMS error pada GCP anda kurang dari 1, anda seharusnya tidak melihat lebih dari 1 pixel pergeseran (kesalahan registrasi).

    filter di ermapper

  • Filter

    Filter spasial adalah suatu aplikasi umum yang diterapkan pada citra untuk penajaman guna memudahkan interprestasi visual. Filter spasial disebut juga sebagai operasi lokal dalam pengolahan citra, sebab filter spasial merubah harga setiap pixel dalam dataset sesuai dengan harga-harga pixel di sekitarnya.

    Pemfilteran adalah suatu cara untuk mengekstraksi bagian data tertentu dari suatu himpunan data, dengan menghilangkan bagian-bagian data yang tidak diinginkan. Filter dalam pengolahan citra (secara khusus disebut filter digital) dirancang untuk ‘menyaring’ informasi spektral, sehingga menghasilkan citra baru yang mempunyai variasi nilai spektral yang berbeda dari citra asli.

    Filter spasial dapat dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu :

    • Low pass filter atau filter lolos rendah, adalah filter yang menekan frekuensi rendah meratakan keluaran noise pada citra atau menghilangkan spike pada citra. Filter lolos rendah terkadang disebut juga sebagai filter smoothing atau filter averaging.
    • High pass filter atau filter lolos tinggi, adalah filter yang menekan frekuensi tinggi untuk menajamkan penampakan liner pada citra seperti jalan, patahan lingkungan air dan tanah. Filter lolos tinggi terkadang disebut juga sebagai filter sharpening karena secara umum digunakan untuk menajamkan citra secara detail tanpa mempengaruhi bagian dari frkuensi rendah citra.
    • Edge detection filter, adalah filter yang menekan pinggir-pinggir disekeliling suatu obyek atau penampakkan dalam suatu citra untuk memudahkan dalam analisis. Filter edge detection biasanya membuat suatu citra dengan latar belakang abu-abu dan hitam, dan garis putih yang mengelilingi pinggir obyek atau penampakan dalam suatu citra.

    Kita dapat memilih jenis-jenis filter yang ingin digunakan dari kumpulan filter yang ada di ER Mapper, sepertim filter untuk averaging, edge enhancement, laplacian, noise removal, sharpening, threshold, median, gradient. Kita juga dapat mendefinisikan dan memasukkan filter-filter khusus yang kita buat sendiri. Filter dapat digunakan untuk meningkatkan tampilan citra, menajamkam citra, meratakan dan menghilangkan noise atau bising.

    Icon : digunakan untuk melakukan filter akan muncul kotak Filter


    Gambar 30. Jendela dialog Filter

    Dari kotak Filter pada gambar diatas klik untuk meload jenis filter yang akan digunakan, akan banyak pilihan jenis filter pada ER Mapper.


    Gambar 31. Jendela Pilihan Filter

    Pada direktori ER Mapper/Kernel banyak direktori dari filter yang dapat digunakan. Contoh diatas mengambil jenis filter/ file filter Sharpen11.ker pada direktori filters_high_pass.
    • Untuk memberi filter pada layer lain klik , , atau .
    • Untuk mendelete filter klik pada kotak filter kemudian klik lalu pilih Delete this filter.


      Gambar 32. Jendela Menghapus Filter

    • Gunakan dan pilih filter-filter yang lainnya dengan cara yang sama seperti prosedur di atas dan perhatikan dan bandingkan kenampakan citra setelah dilakukan pemfilteran
  • Menyimpan dan Membuka Algoritma
  • Bab ini mempelajari konsep dasar tentang pembuatan algorithm sederhana dari pemrosesan citra satelit. Disini anda juga belajar membuat dan memperbaiki sebuah algorithm. Tujuan dari semua pengolahan citra satelit adalah mempertajam informasi/data citra satelit agar lebih berguna dan membantu pengguna untuk mengekstrak jenis informasi yang diinginkannya. ER Mapper membuat prosedur pengolahan ini menjadi lebih mudah dan cepat dengan pengembangan teknik Algorihtm. Pemahaman/penguasaan algorithm sangat penting untuk menggunakan ER Mapper secara lebih efektif.

    Algoritma adalah bangunan dasar dalam ER Mapper. Sebuah algorithm adalah dari serangkaian tahapan-tahapan perintah dalam suatu proses transformasi data. Algoritma menyimpan semua informasi yang diperlukan untuk menampilkan data sebagai suatu citra. Algoritma adalah suatu konsep yang revolusioner yang memisahkan data dari pengolahan data. Semua integrasi data, pilihan-pilihan pengolahan data lainnya terdapat dalam file-file algoritma. Semua ini dibuat dan di edit oleh ER Mapper, dimana ER Mapper mengandung berbagai jenis algoritma pengolahan data

    Sebuah algorithm dapat menyimpan beberapa informasi pengolahan citra seperti :

    • Nama data set citra satelit yang harus ditampilkan
    • Area tertentu dari data set citra satelit yang akan diproses (zoom)
    • Saluran-saluran/bands dari dataset citra satelit yang akan diproses
    • Penajaman dan kekontrasan (transform)
    • Penyaringan/filtering yang digunakan terhadap data set (filter)
    • Rumusan dan kombinasi band atau citra untuk membuat citra olahan baru (formulae)
    • Pewarnaan untuk mendisplay dataset (Pseudocolor, RGB atau HSI)
    • Menampilkan beberapa data vector atau peta dioverlaikan dengan raster
    • Menentukan ukuran tampilan citra untuk pembuatan layout peta dan pencetakan.

    Dengan aplikasi beberapa rangkaian operasi dalam satu file, maka kerumitan yang terkait dengan pengolahan citra digital akan menjadi lebih sederhana sekaligus menghemat memory penyimpanan dalam harddisk (space).

    1. Penyusunan Algorithm di ER Mapper
      Ada 2 cara untuk menyusun sebuah algorithm di ER Mapper :
      • Menggunakan Algorithm window untuk menambahkan layer yang diinginkan, menampilkan citra dan menspesifikasi langkah-langkah proses terhadap masing-masing layer.
      • Meng-klik toolbar Algorithm.
    2. Menggunakan Algorithm sebagai Templete.
      Ketika anda telah menyimpan seluruh rangkaian proses dalam file algorithm. Untuk membukanya, cukup klik View - pilh Algorithm. Adapun komponen utama dari algorithm itu sendiri dapat digambarkan sebagai berikut:
      Data structure diagram Menampilkan sebuah daftar dan layer dalam algorithm aktif menggunakan struktur pohon, klik surface atau layer.
      Surface Sebuah kumpulan dari data raster/vector yang dikombinasikan untuk membuat sebuah tampilan/view atau citra. Algorithm tunggal dapat mempunyai beberapa surface.
      Layers Komponen dari sebuah surface yang mengandung data yang digunakan untuk menyusun sebuah image. Tipe layers yang berbeda dapat berisi data raster atau vector dan pemrosesan dari masing-masing layers di tomboltrol terpisah dari yang lainnya.
      View Mode Rangkaian perintah untuk menampilkan data dalam dua dimensi (2D) normal dan page layout atau dalam tiga dimensi (3D).
      Tab Pages Menampilkan kategori atau pilihan untuk pengontrol tampilan citra dan tekhnik pemrosesan seperti layer, surface
      Process Diagram Digunakan untuk mengontrol operasi-operasi pemrosesan yang digunakan.

      Process Diagram

      Tombol Fungsi
      Dataset Digunakan untuk memanggil image
      Bands Selection Digunakan untuk memilih satu band atau lebuh citra
      Formula Digunakan untuk memasukkan, memanggil atau menyimpan sebuah formula
      Filter Digunakan untuk menambah atau menghapus filter
      Transform Digunakan untuk menyesuaikan kecerahan atau kekontrasan citra
      Sunshade Digunakan untuk menentukan iluminasi buatan dari citra untuk membuat afek bayangan relief

    3. Menyimpan algoritma
      • Untuk menyimpan algoritma, dari menu bar pilih File, kemudian pilih Save As, tulis nama algoritma hasil, atau dengan mengklik Save Algorithm untuk langsung mensave algoritma, atau klik Save Algorithm As bila ingin memberi nama baru bagi algoritma yang sudah ada.
      • Misalnya disimpan dengan nama rgb542.alg
      • Untuk membuka algoritma, dari menu bar pilih File, kemudian pilih Open, pilih nama algoritma yang akan ditampilkan atau klik pada Tollbars.
      • Pada kotak image akan muncul gambar dengan tulisan diatasnya. Kalimat rgb542 menandakan file algoritma yang sedang dibuka adalah rgb542.alg. Sedangkan tanda lain telah dijelaskan sebelumnya.
    4. Latihan
      Latihan ini menunjukan pada anda bagaimana untuk memulai menampilkan citra, bagaimana untuk membangun, menyimpan, dan memanggil kembali algorithm pemrosesan citra. Ini juga menampilkan dalam bentuk 3 dimensi.
      1. Pemangilan dan Penampilan Citra
        Belajar untuk membuka sebuah citra dan algorithm, memanggil dataset citra dan menampilkannya di monitor.

        Membuka sebuah citra dan algorithm

        • Dari View, pilih Algorithm. Sebuah window kosong muncul. Memanggil sebuah citra raster dalam layer semu (Pseudocolor)
        • Pada Algorithm window, klik tombol load data set. Kemudian akan muncul Raster Dataset window
        • Pilih direktori tempat file citra akan ditampilkan
        • Klik file yang akan ditampilkan, tekan OK

        Memilih dan menampilkan band berbeda dari Citra Landsat TM

        • Pada Algorithm window, klik Band Selection
        • Klik band yang berlabel B2
        • Lakukan pada band yang lainnya
      2. Pemrosesan Citra

        Belajar untuk membangun algorithm sederhana menggunakan formula

        Memanggil formula Index Vegetasi

        • Pada Algorithm window, klik bagian layer kemudian klik Edit Formula E=mc2. Default formula adalah INPUTI
        • Klik menu Ratios dan pilih Landsat TM NDVI. Akan tampak formula NDVI menggantikan default formula.
        • Klik Close untuk menutup formula

        Mengatur Kekontrasan Citra

        • Pada Algorithm window, klik bagian layer. Kemudian klik tombol Edit Transform Limits sebelah kanan tanda panah.
        • Dari Limits menu, pilih Limits to Actual.
        • Pada Transform dialog, klik tombol Create autoclip transform
        • Klik close untuk mengakhiri transform
      3. Pemberian Label dan Penyimpanan Algorithm
        Belajar untuk menspesifikasi deskripsi label, judul dan perintah untuk sebuah algorithm dan menyimpan algorithm tersebut dalam sebuah file untuk digunakan suatu saat kemudian. Memasukkan deskripsi untuk pseudo layer
        • Pada Algorithm window, klik pada pseudocolor
        • Ubah teks pseudocolor menjadi NDVI

        Memasukkan deskripsi untuk surface

        • Pada algorithm window, klik [Ps]: Default surface
        • Ubah teks menjadi surface 1

        Memasukkan deskripsi pada Algorithm

        • Pada Algorithm window,pilih baris Descriptioa. Disitu tertera No Description.
        • Tulislah NDVI Melak dan akhiri dengan menekan enter bila telah selesai.

        Meyimpan Langkah-langkah pemrosesan dalam file

        • Pada File menu, pilih Save As….
        • Pada Files of Type, pilih ER Mapper Algorithm (.alg)
        • Pilih direktori tempat file akan disimpan.
        • Klik OK

        Menambahkan Keterangan pada Algorithm

        • Klik tombol Comments…
        • Tulislah keterangan yang ingin ditambahkan
        • Klik OK
      4. Pemanggilan Kembali dan Penampilan Algorithm
        Belajar untuk memanggil kembali dan menampilkan algorithm yang sudah dibuat dan menampilkan teks file. Membuka window Citra Kedua
        • Klik tombol New Image Window

        Menampilkan Algorithm yang sudah dibuat sebelumnya

        • Klik tombol Open
        • Pilih direktori tempat file yang akan dibuka itu tersimpan

        Menampilkan keterangan Algorithm

        • Pada Open dialog, klik icon Comments