cropping data citra

  • Cropping Data Citra
  • Data satu scene umumnya mencakup wilayah yang cukup luas, seperti path/row 117/60 mencakup wilayah dari Kota Samarinda di selatan sampai Kabupaten Kutai Timur di utara, kemudian dari Sebulu di barat sampai dengan di selat makassar di timur. Cakupan 1 scene citra landsat adalah 185 km x 185 km. Kadang-kadang tidak semua data yang tercakup dalam scene tersebut kita butuhkan.

    Misalnya bila kita hanya membutuhkan informasi sekitar kota Balikpapan saja, maka kita sebaiknya memotong scene tersebut sesuai dengan daerah pengamatan kita. Hal ini untuk memperkecil besar file yang kita gunakan serta mempercepat proses-proses dalam ER Mapper bila dibandingkan dengan mengolah data satu scene penuh.

    Pengcropingan/pemotongan image dapat dilakukan sebelum koreksi geometrik atau sesudah koreksi geometrik. Buka citra BS980126.ers. Cropping dapat dilakukan menggunakan . Dimana dari data satu scene, kemudian dibuat kotak pembatas menggunakan pada daerah yang kita inginkan. Sebaiknya data tersebut data asli, yaitu data yang belum terpengaruh proses enhancement/penajaman apapun.

    Kemudian duplicate pseudo layer menjadi 7, isikan masing-masing layer dengan band yang digunakan, misal layer pertama diisi B1:Band1. Kemudian ubah nama layer sesuai dengan nama band yang diisikannya dengan mengklik ganda pada Pseudo Layer.


    Gambar 41. Jendela Pengaturan Band
    • Lalu pada Menubars klik File kemudian pilih Save As ….akan muncul kotak


      Gambar 42. Jendela dialog penyimpanan file

    • Pada kotak Save As ketiklah nama file outputnya
    • Pada kotak File of Type pilihlah tipe file ER Mapper Raster Dataset(.ers)
    • Klik OK, akan muncul kotak dialog berikut


      Gambar 43. Jendela dialog file output

    • Kemudian klik OK. ERMapper akan memproses citra dan muncul ER Mapper status
    • Klik OK untuk menutup ER Mapper status
  • Menggunakan Formula
  • Selain penajaman citra, masih ada transformasi lain yang sering digunakan untuk menghasilkan informasi baru. Bagian ini menerangkan bagaimana proses penggunaan rumus dalam ER Mapper untuk kinerja operasi matematika pada satu atau lebih band dalam citra. Anda akan belajar bagaimana membuat dan mengedit formula, dan dilanjutkan dengan menggunakan formula standar dan beberapa fungsi dalam ER Mapper.

    Transformasi ini dapat dikelompokkan menjadi dua , yaitu :

    1. transformasi yang dapat mempertajam informasi tertentu, namun sekaligus menghilangkan atau menekan informasi yang lain; dan
    2. transformasi yang ‘meringkas’ informasi dengan cara mengurangi dimensionalitas data. Berbeda halnya dengan berbagai algoritma penajaman, transformasi khusus ini lebih banyak beroperasi pada domain spektral. Ciri lainnya ialah bahwa dalam banyak kasus, transformasi ini melibatkan beberapa saluran spektral sekaligus.

    Dasar utama pengembangan transformasi-transformasi ini adalah feature space. Pada feature space, dapat terlihat kecenderungan pengelompokkan nilai spektral, yang mengindikasikan adanya pengelompokkan obyek, terpisah satu sama lain, ataupun membentuk fenomena tertentu.

    Formula biasa digunakan dalam pemrosesan citra untuk mengambil informasi yang terdapat pada dua atau lebih band (kanal) atau data. Proses formula bisa bervariasi, dari suatu pengurangan sederhana sampai dengan menggunakan pembatasan data yang rumit dalam “if-then-else” seperti pemodelan secara spasial atau penggunaan lainnya. Proses formula dalam pengolahan citra adalah suatu “operasi per titik” karena proses ini akan menerapkan fungsi matematik pada setiap pixel yang terdapat pada citra. Penggunaan formula dalam dunia pengolahan citra adalah dalam hal:

    • Pengurangan dimensi dari data dengan banyak band (sebagai contoh, Principal Componen Analysis)
    • Telaah informasi tematik dari data yang memiliki banyak band (sebagai contoh, indikasi vegetasi atau rasio kandungan oksidasi)
    • Menggabingkan beberapa citra dengan karakteristik yang berbeda (fusi data)
    • Pengolahan data yang sama dengan cara yang berbeda dan menggabungkannya untuk memisahkan fitur yang spesifik (seperti fitur tepi)
    • Proses untuk mendapatkan kisaran data yang spesifik atau area geografi yang diinginkan dengan menggunakan tresholding, region (poligon) masking, dan fungsi-fungsi lainnya
    • Melakukan koreksi terhadap efek atmosferik, sudut matahari, atau vignetting pada lensa satelit atau data airborne.
    1. Proses pembuatan formula
    2. Umumnya transformasi data dalam ER Mapper dilakukan dengan mengunakan formula. Hal ini termasuk tresholding data, penggabungan data, image differencing dan rationing, Principal Components Analysis, Tasseled Cap transforms, derivatives, dan banyak lagi yang lainnya.

      Karena formula adalah bagian dari proses pembuatan algoritma, maka anda dapat melihat hasilnya pada saat itu juga, dan memodifikasinya secara interaktif untuk mendapatkan hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Pada software lain, anda harus menyimpan hasil proses kedalam sebuah file pada disk, yang membuat percobaan menjadi rumit.

      ER Mapper akan menyediakan sekumpulan operator dan fungsi baku yang bisa digunakan dalam proses formula. Anda bisa juga menggunakan statistik dari citra, fungsi khusus, dan fungsi-fungsi yang anda tulis dalam bahasa C (bahasa pemprograman komputer). Untuk informasi selengkapnya silahkan lihat bagian-bgian yang sesuai dalam buku pedoman bagi pemakai ER Mapper (ER Mapper User Guide)

    3. Tampilan pada kotak dialog formula
    4. Pada saat anda meng-klik pada ikon Formula atau pada ikon Edit Formula toolbars, ER Mapper akan membuka kotak dialog Formula Editor. Kotak dialog ini digunakan untuk membuat, mengedit, mengambil, dan menyimpan formula:

      Tip: Untuk setiap algoritm, anda dapat membuka kotak dialog Formula Editor dengan dua cara:

      • Mengklik ikon Formula pada diagram alur pada window Algoritm, atau
      • mengklik ikon Edit Formula pada menu utama
    5. Konsep Relasi formula
    6. Konsep utama dari relasi adalah fitur yang sangat penting yang membuat pemakaian formula di ER Mapper menjadi fleksibel dan interaktif. Pada saat anda mmanggil formula generik, anda bisa merujuk pada band, region, citra atau variabel tertentu. Selanjutnya anda membuka window Relations untuk memilih relasi antara nomor band, nama region dan lainnya, dengan spesifikasi generik pada formula. Relasi ini kemudian akan ditampilkan pada window Specific Formula.

      Dibawah ini akan ditunjukkan empat tipe spesifikasi yang umum:

      RujukanNotasi pada formula generik Fungsi
      Spesifikasi input INPUTn, In (atau dalam huruf kecil) Merujuk pada suatu band pada citra
      Spesifikasi region REGIONn, Rn (atau dalam huruf kecil) Merujuk pada suatu poligon region yang ditujukan pada citra raster
      Spesifikasi dataset DATASETn. Dn (atau dalam huruf kecil) Merujuk pada suatu citra raster (atau suatu file dengan akhiran “.ers”
      Spesifikasi variabel VARIABLEn, atau text apapun yang tidak termasuk dalam perintsh ER Mapper (contohnya “density” atau “threshold”) Menunjukkan suatu bilangan riil atau nilai yang akan digunakan sebagai variabel dalam rumus

      Formula yang dimasukkan akan ditunjukkan secara grafis dalam prosses diagram alur.
    7. Latihan
    8. Memanggil algoritma Pseudocolor dengan formula yang sudah ada

      • Klik View Algoritm for Image Window, sebuah citra dan kotak dialog algoritm akan muncul.
      • Klik toolbar Open Algoritm kedalam Image Window
      • Dari menu Directions, pilih path endingdengan text\examples
      • Double klik pada direktori dengan nama “Aplication”
      • Double klik pada direktori dengan nama “Mineral Exploration”
      • Double klik pada algoritm dengan nama “Magnetic_Pseudocolor”. Algoritm akan menampilkan satu citra dari foto udara magnetic yang didapat dari Austalia. Data tersebut memperlihatkan kekuatan area magnetic pada area tersebut dari permukaan bumi. Penggunaan tabel Pseudocolor lookup, warna biru menerangkan pada kekuatan daerah dibawah dan warna kuning dan merah pada kekuatan daerah atas.

      Memasukkan formula sederhana dan menguji sintaksnya

      • Klik pada ikon edit formula dalam memproses diagram alur.Kotak dialog formula editor akan terbuka. Formula umum di dalam layar akan memuat text “i1”, dan I1 (input 1) ditujukan kepada citra yang mempunyai band 1 di dalam layar relations.
      • Pada layar generik formula, edit text formula untuk membaca:
        Input 1-input3
        (Formula ini ditujukan untuk sebuah syntax error untuk mengetahui bagaimana mengujinya)
      • Klik pada ikon Aply changes untuk menguji formula.
      • Sebuah topik peringatan error ER Mapper menandakan bahwa formula mempunyai kesalahan. (Dalam kasus ini anda coba untuk substract satu nomor input yang sudah keluar dari rantai, anda harus mempunyai satu “input 2” sebelum menggunakan sebuah “input 3”

      Memperbaiki formula untuk mengurangi nilai

      • Dalam window Generik formula, edit text formula menjadi
        Input1-100
        (nilai 100 merupakan pengurang dari masing-masing pixel dalam citra pada input1)
      • Klik tombol Apply changes untuk menguji formula.
      • Setelah sintaks benar, ER Mapper menterjemahkan formila generik menjadi formula spesifik (ditampilkan pada window dibawah)

      Membuang formula dan menguji sintaks

      • Dalam window generik formula , edit formula untuk membuang semua teks (pilih teks yang ada dan tekan Backspace atau Delete pada keyboard di komputer anda).
      • Klik tombol Apply Changes untuk menguji formula
      • ER Mapper akan memperlihatkan satu pesan error mengenai sintaks formula Perlu diperhatikan: ER Mapper menganggap tidak adanya formula sebagai kesalahan sintaks. Sedikitnya, pada layar formula Generik harus ada teks “i1” atau “input1” untuk mengambil paling tidak satu input band untuk diproses.
      • Pada window formula Generik, edit teks formula menjadi:
        Input1
      • Klik tombol Apply changes untuk menguji formula. ER Mapper akan menerima formula. Tip: Dibawah menu Formula Editor’s Edit, anda dapat memilih ikon Clear untuk menghapus semua teks dari window formula generik, atau memilih Default untuk mengembalikan formula kepada “INPUT1”

      Membuat formula threshold

      Membuat sebuah formula threshold sederhana

      • Dalam windows formula generik, edit teks formula menjadi: If input1>100 then input1 else null Formula ini berarti ”jika nilai citra lebih besar dari 100, maka akan diproses, dan nilai lainnya akan menjadi nol’’. [setiap nilai pixel yang mempunyai nilai diluar nol tidak akan dimunculkan dalam hasil akhir].
      • Klik tombol apply changes. Sintaks formula sudah benar dan ER Mapper menterjemahkan formula generik menjadi formula spesifik. Perhatikan bahwa band 1 pada citra digantikan oleh input 1 dalam window formula generik. ER mapper memproses algoritm sekarang yang melibatkan formula threshold anda. Area pada citra dengan nilai>100 maka ditampilkan dalam warna, sedangakan nilai 0/100 ditampilkan tanpa warna [hitam].

      Memproses formula dan melihat pengaruhnya pada kisaran data

      • Klik pada tombol Edit Transform Limits pada diagram alur proses. pada diagram alur proses. Kotak dialog Transform akan terbuka. Geser ke bagian yang terbuka pada layer. Perlu dicatat bahwa kisaran Actual Input Data antara 101 sampai 255. Hal ini sudah bisa diperhitungkan sebelumnya karena nilai 0-100 dijadikan null (tidak ada nilai) oleh formula dan tidak dipakai pada proses selanjutnya. Bentuk histogram juga menunjukkan pemotongan data pada level 100.

      Mengganti nilai 100 dengan sebuah variabel

      • Pada window formula Generik, edit teks formula untuk mengganti nilai 100 menjadi “variable1”.
        Formula baru akan menjadi:
        If input1>variable1 then input1 else null
        Formula anda sekarang mempunyai sebuah variabel yang anda bisa atur nilainya pada window Relations.
      • Klik tombol Apply changes. Ada dua hal yang berubah: tombol Variable diatas window relations mnjadi aktif, dan nilai “variable1” akan menjadi 0 dalam window formula spesifik.
      • Klik tombol Variables. Windows Relations akan menunjukkan nilai o pada “variable1”.
      • Edit nilai pada kolom “variable1” menjadi120 kemudian tekan Enter. Sekarang hanya area dengan nilai data lebih besar dari 120 yang diproses.
      • Ubah “variable1” menjadi 80, tekan Enter untuk menampilkan citra dengan threshold yang baru. Seperti yang anda lihat, dengan menggunakan rujukan kepada variabel dalam formula anda dapat mempercepat percobaan.
      • Ketika selesai, tutup kotak dialog Transform, Formula Editor, dan Algoritm dengan mengklik ikon Close pada masing-masing layar.

      Membuat dan menyimpan satu formula

      Membuka sebuah algoritma greyscale tempelate dan memanggil sebuah citra satelit baru

      • Pada menu utama, klik button Open
      • Dari menu Direktories pilih tempat tempelate tersimpan C:\ER Mapper64\ example\ Miscellaneus\ tempelates\ common\
      • Panggil algoritma “Single_Band_Greyscale.alg”. Sebuah citra satelit landsat dalam warna greyscale akan terlihat. (Anda bisa menggunakan algoritma ini sebagai sebuah tempelate untuk menunjukkan citra satelit lainnya dalam warna gresyscale)
      • Klik pada ikon Viev Algoritm for Image Window untuk membuka window Algoritm
      • Pada diagram alur proses pada window Algoritm, klik pada ikon Load dataset
      • Pilih direktori tempat file tersimpan D:\Remote Sensing\
      • Panggil citra satelit “Bontang.ers”. Band 1 memperlihatkan citra Bontang

      Menulis sebuah formula Generik untuk menghitung rasio band

      • Klik pada ikon Edit Formula dalam diagram alur proses. Kotak dialog Formula akan terbuka dan menunjukkan formula default “INPUT1”.
      • Dalam window formula generik, edit teks formula menjadi: input1/input2
        Formula ini membagi band citra untuk input1 dengan band citra input2.
      • Klik pada ikon Apply changes. Pada saat anda menulis sebuah formula baru dengan banyak input, ER Mapper secara otomatis akan memilihkan band 1 pada citra satelit sebagai input dan band 2 sebagai input 2 dan seterusnya.

      Memilih band citra untuk membuat sebuah indeks vegetasi pada citra satelit

      • Dalam window relations, pilih B4 darilist drop-down sebagai input1 dan pilih B3 sebagai input2 Sekarang dalam window akan terlihat “input1” sudah diisi dengan band 4, dan “input2” dengan band 3. Ketika menggunakan citra landsat, rasio B4/B3 adalah merupakan formula indeks vegetasi yang sederhana. Citra satelit yang muncul awalnya terlihat gelap sebab kisaran data yang dihitung menggunakan formula rasio band.

      Menampilkan indeks vegetasi citra dan penyesuaian kontras

      • Klik pada ikon Edit Transform Limit dalam digram alur proses
      • Pada dialog Transform, pilih Limit to Actual dari menu Limits.
      • Pada citra indeks vegetasi yang sudah dipertajam terlihat bahwa area yang ditutupi tanaman (nilai ratio lebih tinggi) berwarna abu-abu yang terang, dan daerah yang tidak mempunyai vegetasi berwarna gelap. Kombinasi band ini memakai sifat bahwa tanaman mempunyai reflectance tinggi untuk Landsat TM band 4 (near IR) dan reflectance rendah untuk band 3 (merah).

      Menambahkan sebuah keterangan dan komentar pada formula

      • Pada dialog Formula Editor, edit kolom teks “Description”.

      Anda dapat memasukkan deskripsi formula sesuai keinginan anda

      • Klik pada ikon Comments. Kotak dialog Formula Comment akan muncul
      • Ketiklah comment anda pada kolom yang tersedia.
      • Klik OK untuk menyimpan komentar anda dan menutup dialog.

      Menyimpan formula

      • Dari menu File (pada Formula Editor), pilih Save As…..
      • Pilih direktori tempat formula akan disimpan
      • Klik kursor yang ada dalam kolom Save As:field teks, dan tulis nama untuk file formula
      • Klik OK
      • Klik Close untuk menutup dialog Formula Editor.